Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Rr Dewi Kartika H
TRIBUNJAKARTA.COM - Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, Yusuf Martak menyebut Komisi Pemilihan Umum (KPU) tak melakukan apapun terhadap 409 petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutam Suara (KPPS) yang gugur saat bertugas di Pemilu 2019.
Hal tersebut disampaikan Yusuf Martak saat menjadi narasumber di acara Rosi Kompas TV, pada Kamis (4/5/2019).
Pembawa acara tersebut, Rosianna Silalahi tampak berhasil mengskakmat Yusuf Martak terkait pernyataannya soal KPU.
Awalnya Mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Tuan Guru Bajang yang juga menjadi narasumber di acara itu, mengatakan sikap mendelegitimasi KPU harus diatasi.
Pasalnya menurut Tuan Guru Bajang masyrakat tidak memiliki kepentingan untuk meragukan KPU yang notabenenya sebagai institusi negara.
"Harus kita sikapi, tidak merupakan kemaslahatan kita untuk meragukan institusi negara," ucap Tuan Guru Bajang dikutip TribunJakarta.com dari YouTube Kompas TV, pada Jumat (3/5/2019).
Tuan Guru Bajang mengatakan kesalahan input data yang dilakukan tak sebanding dengan jumlah petugas KPPS yang gugur dalam bertugas.
"Jangan lupa salah input itu sekitar 159, di sisi lain ada 300an petugas KPU yang meninggal dunia, apa ia kemudian kita tak berempati? Proses yang panjang mereka lakukan yang bisa saja kesalahan satu dua," kata Tuan Guru Bajang.
• Ungkap Klaim Kemenangan Prabowo Masuk Akal, Rizieq Shihab: Logis, Realitis dan Argumentatif
• Dituding Hina Ustaz Adi Hidayat & UAS, Andre Taulany Membantah: Demi Allah Hanya Spontan Ucapkan Itu
TONTON JUGA