TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Inas N Zubir menanggapi komentar Wasekjen Andi Arief soal istilah "Setan Gundul" yang disebut menggerayangi kubu Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi di Pilpres 2019.
Menurut Inas, banyak masyarakat menduga cuitan Twitter Andi Arief ini ditujukan pada kelompok Alumni 212 dan Imam Besar FPI, Rizieq Shihab.
Bukan tanpa alasan, sebab Prabowo dikatakan cukup patuh oleh titah mereka.
Apalagi, kata dia, selain partai-partai politik pengusung paslon 02, Koalisi Adil Makmur juga disebut diisi oleh jajaran relawan dan Alumni 212.
"Masyarakat menduga bahwa kelompok inilah yang dimaksud setan gundul oleh Andi Arief. Karena kita tahu bahwa selama ini Prabowo sangat patuh kepada titah Rizieq Shihab dalam segala hal," ujar Inas saat dikonfirmasi, Selasa (7/5/2019).
Ketua Fraksi Partai Hanura ini menilai, kepatuhan Ketum Partai Gerindra itu kepada Alumni 212 dan Rizieq Shihab, dinilai jadi faktor yang membuat koalisi parpol pengusung mereka seperti PKS, PAN, Demokrat dan Berkarya menjadi gerah dan geram.
"Kepatuhan Prabowo tersebut telah membuat koalisi partai-partai pengusung Prabowo-Sandi menjadi gerah dan tentunya marah," ungkapnya.
Sebelumnya, politikus Partai Demokrat Andi Arief melontarkan pernyataan kotroversial yang membuat kubu Prabowo-Sandi bereaksi.
-
Baca: Andi Arief Sindir Setan Gundul Sesatkan Prabowo, BPN Bereaksi : Kalau Mau Pindah Koalisi ya Monggo
Andi Arief dalam cuitan di akun Twitternya menyebut ada pihak di kubu 02 yang memberi info sesat kepada Prabowo. Ia menyebut kelompok tersebut sebagai setan gundul.
Partai Demokrat kata dia, ingin menyelamatkan Prabowo dari kelompok yang memberikan angka klaim kemenangan 62 persen.
Kelompok yang ia sebut sebagai "setan gundul" itu telah menyesatkan Prabowo karena memberi informasi demikian.
Bahkan, ia mengatakan perolehan suara 62 persen yang disebut Prabowo saat deklarasi klaim kemenangan, Kamis (18/4/2019) lalu, sebagai info sesat.
"Dalam koalisi adil makmur ada Gerindra, Demokrat, PKS, PAN, Berkarya, dan rakyat. Dalam perjalanannya muncul elemen setan gundul yang tidak rasional, mendominasi, dan cilakanya Pak Prabowo mensubordinasikan dirinya. Setan Gundul ini yang memasok kesesatan menang 62 persen," tulis Andi Arief.
"Gerakan rakyat itu hancur lebur karena setan gundul memberi info sesat 02 menang 62 persen. Tidak ada people power berbasis hoaks," imbuhnya.