TRIBUNNEWS.COM - Demi suksesnya penyelenggaraan pemilihan umum atau Pemilu 2019, polisi antar surat suara melalui perjalanan selama 20 jam dan lewati 14 sungai.
Adalah Bripka Sem Tulak Allo, anggota Polres pengamanan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kabupaten sigi, Provinsi Sulawesi Tengah, salah satu polisi yang melakukan perjuangan tersebut.
Dikutip TribunWow.com dari akun Facebook Mata Najwa live, Rabu (8/5/2019), Bripka Sem Tulak Allo menceritakan ia dengan belasan orang lainnya mengantarkan surat di satu dusun yang berada di Kabupaten Sigi.
"Kita membawa kotak suara tanggal 16, kita sebenarnya tidak bersamaan, karena sebenarnya kita cuma berdua," ujarnya.
Baca: Ketua PPK Kesamben Jombang Pingsan saat Hitung Rekapitulasi Surat Suara Pileg
Baca: Diduga Gudang Logistik KPU di Pesisir Selatan Sumbar Sengaja Dibakar, Surat Suara Hangus
Disebutkannya, Dusun Manggelati yang dituju rombongannya merupakan desa yang memiliki akses jalan tersulit.
Hal ini lantaran medan yang harus dilalui curam dan menanjak.
"Itu yang paling susah dijangkau, saya sebenarnya cukup berpikir cuma berdua bagaimana lagi, jalannya sudah curam, menanjak, yang seperti tadi di video itu, mungkin yang lebih parah tidak kena video (tidak terekam)," ujarnya.
Ia lantas bercerita melalui perjalanan mengahabiskan waktu hingga 20 jam dengan mengendarai moto.
"Kta sekitar jam 10 pagi, (total) perjalanan 20 jam (mengendarai motor)," ujarnya.
Najwa Shihab lalu menanyakan berapa sungai yang dilewati.
"14 sungai sebenarnya, jadi kita sempat 14 sungai tapi 7 sungai tidak bisa kita tembus karena medan lebih parah lagi, jadi kami memutuskan berteduh di salah satu pondok."
Baca: KPU Gunakan Dua Ruangan Pleno untuk Rekapitulasi Surat Suara Pemilu Luar Negeri
Baca: Banyak Ditemukan Surat Suara Tak Sah, Pemilih di Hongkong Tak Mengenal Caleg
Bripka Sam mengatakan rombongannya terpaksa berteduh lantaran kedinginan dan harus kembali menembus sungai dengan arus yang lebih deras.
"Berteduh karena memang sudah kedinginan, kemudian masih ada sungai 7 lagi yang dilalui dengan banjir yang lebih parah dari pada yang kita kena (sebelumnya), itu jam 4 sore itu," ujarnya.
Mata Najwa lalu memutar dokumentasi video yang memperlihatkan sejumlah motor yang membawa kotak suart suara digotong menyeberangi sungai.
Terlihat motor-motor digotong satu persatu untuk melalui sungai yang beraliran cukup deras.
Hingga 5 orang tampak menggiring motor dengan melawan arus untuk menyeberang sungai.
"Perjalanan malam juga?" tanya Najwa kembali.
"Iya masih," jawab Bripka Sem Tulak.
Baca: 7 Aksi Caleg Gagal Terpilih, Ada yang Stres dan Mandi Kembang hingga Nekat Membakar Surat Suara
Baca: 6 Kisah Caleg Gagal: Ada yang Bakar Surat Suara, Mandi Kembang hingga Tarik Bantuan
"Itu motornya tidak ada yang rusak?" tanya Najwa.
"Ada satu motor punya teman, jadi enggak bisa tembus lagi. Jadi kita tembuskan yang ada," jawabnya.
"Jadi jam 4 sore kita yang tertahan di sungai tersebut, lolos jam 10 malam dengan keadaan masih hujan."
"Badan basah lagi, dengan kotak yang harus kering," ujarnya diberi tepuk tangan oleh penonton.
"Luar biasa," puji Najwa Shihab.
Baca: Di Bangladesh, Foto Jokowi di Surat Suara Diubah Pakai Jas
Baca: Polisi Pastikan Proses Hukum Perusakaan Surat Suara di Langsa Kota Berlanjut
Bripka Sem Tulak menuturkan ada 175 DPT yang dapat memberikan suaranya karena perjuangan rombongannya.
Ia pun mengaku lelahnya terabayar saat sampai di dusun lantaran disambut oleh masyarakat dengan ramah.
"Terbayar sudah, karena disambut ramah oleh masyarakat di dusun itu," ujarnya.
"Luar biasa," ujar Najwa kembali.
Baca: Caleg Stres Gagal Raih Kursi Nekat Bakar Surat Suara Pemilu 2019 Terjadi di Beberapa Daerah Ini
Baca: Petugas Angkut Logistik dan Surat Suara Pemilu 2019 dari Nduga ke Jayapura Pakai Helikopter
(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Reaksi Najwa Shihab Dengar Kisah Polisi Antar Surat Suara 20 Jam dan Lewati 14 Sungai untuk Pemilu.