TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin mengungguli pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Jokowi-Ma'ruf mendapat suara 63.011.779 atau 56,23 persen, sedangkan Prabowo-Sandi 49.052.684 atau 43,77 persen.
Selisih perolehan suara di antara keduanya mencapai 13.595.095 atau 12,46 persen.
Data ini mengacu pada angka sementara Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) atau real count milik Komisi Pemilihan Umum ( KPU).
-
Baca: Ketua BPN Djoko Santoso Ngaku Tak Tahu Rencana Kivlan Zen dan Eggi Unjuk Rasa di KPU Siang Ini
Menurut data yang ditampilkan dalam pemilu2019. kpu.go.id itu, hingga Kamis (9/5/2019) pukul 06.00, suara yang masuk berasal dari 594.910 TPS dari total 813.350 TPS.
Jika dipresentasekan, jumlah ini mencapai 73,14 persen.
Sementara ini, Jokowi-Ma'ruf unggul di sejumlah provinsi, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sulawesi Utara, hingga Papua.
Sedangkan Prabowo-Sandi sementara ini unggul di Sumatra Barat, Jambi, Aceh, Banten, hingga Nusa Tenggara Barat (NTB).
Komisioner KPU Wahyu Setiawan mengatakan, Situng hanya alat bantu yang dipilih oleh KPU untuk memberikan informasi yang cepat terkait penghitungan suara kepada masyarakat.
Jika ditemukan kesalahan entry data, hal itu bukan berarti curang, melainkan human error.
KPU justru meminta publik untuk ikut aktif mengawasi Situng, supaya entry data dipastikan benar.
"Kita membuka ruang partisipasi publik untuk mencermati apabila ada informasi di laman KPU yang tidak benar sesuai dengan C1, dipersilakan melaporkan kepada KPU dan akan kita perbaiki," kata Wahyu di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (2/5/2019).
"Kami tegaskan bahwa salah input itu bukan berarti ada kecurangan yang dilakukan KPU dan jajarannya," sambungnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Situng KPU Kamis Pagi: Jokowi-Ma'ruf Unggul dengan 63 Juta Suara"
Penulis : Fitria Chusna Farisa