TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin (Jokowi-Amin), Tim Kampanye Daerah (TKD), termasuk Tim Relawan, menerima rekapitulasi laporan hasil pleno penghitungan suara Pilpres tingkat kabupaten/kota.
Wakil Kepala Rumah Aspirasi Jokowi-Amin, Michael Umbas mengatakan seluruh proses rekapitulasi berlangsung transparan, akuntabel, jurdil sekaligus demokratis.
"Perlu diingat, setiap KPU dan Bawaslu kabupaten/kota turut mengundang langsung tokoh masyarakat, agama, dan unsur-unsur Muspida setempat. Artinya tidak hanya saksi partai maupun saksi dari pasangan 01 dan 02 yang mengikuti pleno," ujar Umbas dalam keterangannya, Kamis (9/5/2019).
Oleh karena itu, kata dia, faktanya tidak ada kecurangan dari tahapan penghitungan suara Pilpres secara berjenjang.
"Sebab pihak tertentu yang bermaksud curang, dipastikan akan ketahuan. Kenapa? Karena semua mata memantau dan mengawasi setiap proses. Media juga ikut memberitakan," katanya.
Atas dasar itu, menurut Umbas, maka tudingan curang, curang, dan curang untuk kesekian kalinya adalah fitnah tak berdasar.
"Jelas bagian dari kebohongan serta sama sekali tidak berbasis fakta. Drama tak bermutu," ujarnya.
Pihaknya melihat ada penggiringan opini bahwa kecurangan secara TSM (terstruktur, sistematis, masif) terjadi saat Pilpres.
"Sekali lagi, fakta harus dijadikan acuan bersama. Sekarang pleno kabupaten/ kota hampir rampung. Sama sekali tak ada temuan TSM," kata Umbas.
Oleh karena itu, pihaknya meminta untuk hentikan segala halusinasi yang dipaksa menjadi hal rasional untuk mengelabui publik.
"Hampir dalam setiap pleno rekapitulasi, tokoh-tokoh agama dan masyarakat justru memuji dan mengapresiasi Pilpres 2019 yang transparan. Semua bisa akses data dan rekapitulasi suara. Ini bukti nyata transparansi. Kebenaran tentu saja akan berdiri tegak, tak peduli seberapa kuat kalian megguncangkannya," ujar Umbas.