Menkopolhukam, Wiranto, akhirnya angkat bicara terkait pernyataannya yang akan menutup media di acara Dua Sisi di TvOne, Kamis (9/5/2019).
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto akhirnya angkat bicara terkait pernyataannya tentang menutup media.
Hal tersebut Wiranto ungkapkan di acara Dua Sisi di tvONe, Kamis (9/5/2019).
Diketahui bahwa ucapannya untuk menutup media lantaran melihat banyaknya upaya pelanggaran hukum yang terjadi di media sosial Pasca Pemilu 2019.
Baca: Mahfud MD dan Muladi Masuk Tim Hukum Bentukan Wiranto yang Akan Pantau Ucapan Tokoh
Baca: Berikut Daftar Anggota Tim Asistensi Hukum Polhukam Bentukan Wiranto
Menanggapi pernyataan sebelumnya itu, Wiranto mengatakan bahwa saat ini masyarakat tengah hidup di era demokrasi dan negara yang sudah melakukan reformasi.
Untuk itulah ia menjelaskan selayaknya negara memberikan kebebasan untuk rakyatnya.
Namun demikian, ia menegaskan bahwa meski diberikan kebebasan, tetap harus memiliki batasannya.
"Kita memberikan kebebasan, tapi kebebasan yang bertanggungjawab, kebebasan yang tidak menganggu kebebasan orang lain, kebebasan yang tidak menimbulkan sesuatu yang mengancam keamanan nasional," ujar Wiranto.
Baca: Ini Daftar Anggota Tim Hukum Bentukan Wiranto
Baca: Mahfud MD Akui Dihubungi Wiranto Gabung ke Tim Hukum Nasional
"Oleh karena itu yang disebut dengan memantau, mendengarkan kan boleh kan."
"Mendengarkan para tokoh, siapa pun dia."
"Kita ini akan dari rakyat, bersama rakyat, untuk rakyat," sambungnya.
Kemudian Wiranto mengatakan bahwa permasalahan yang muncul biasanya didominasi dari masyarakat sendiri.
Ia menuturkan dari masalah-masalah yang muncul di masyarakat inilah yang menjadi perhatiannya.
Baca: Haris Azhar Kritik Wiranto Soal Tim Pengkaji Ucapan Tokoh : Memang Spesialis Hantam Rakyat
Baca: Musisi Ahmad Dhani Singgung Nama Wiranto Sebelum Sidangnya Berlangsung di PN Surabaya
Untuk itu, ia mengajak sejumlah ahli hukum untuk ikut mendengarkannya dan memilah mana yang melanggar batas hukum dan tidak.
"Itu permasalahan kan muncul kebanyakan dari masyarakat, ucapannya, pemikirannya, yang diucapkan secara lugas kepada masyarakat, kita dengarkan kan boleh," papar Wiranto.
"Nah di sinilah kemudian pakar-pakar para ahli hukum saya kumpulkan, ayo kita dengarkan pendapat masyarakat."
"Mana-mana yang kira-kira yang sudah melanggar batas kepantasan, melanggar batas-batas hukum yang dizinkan, sanksinya apa, tindakannya apa," imbuhnya.
Terkait itu Wiranto menegaskan pemerintah tidak berlaku sewenang-wenang terhadap rakyat.
Baca: Ahmad Dhani Bikin Surat Kecaman untuk Wiranto dan Hendropriyono
Baca: Ahmad Dhani: Jangan Takut Ancaman Wiranto
Dirinya turut menyampaikan bahwa apa yang dilakukan pemerintah bukan menjadi diktator, namun langkah yang diambil termasuk langkah demokratis.
"Artinya pemerintah enggak sewenang-wenang, justru pemerintah ini ingin mendapatkan masukan juga dari rakyat, pakar hukum, para ahli-ahli hukum tata negara, ahli hukum pidana, dan sebagainya," jelas Wiranto.
"Nah dari sanalah kita baru mengambil tindakan."
"Jelas ini bukan diktaktor, sangat demokratis, sangat mendengarkan," tandasnya.
Simak videonya dari menit 2.35:
Diberitakan sebelumnya, Wiranto sempat mengatakan bahwa pascapemilu banyak upaya pelanggaran hukum yang terjadi di media sosial, Senin (6/5/2019).
Baca: Isi Surat Ahmad Dhani yang Ditujukan Kepada Wiranto dan Hendropriyono
Baca: Bentuk Tim Pengkaji Ucapan Tokoh, Ini Alasan Wiranto …
Ia menegaskan telah ada sejumlah tindakan yang diambil Kominfo untuk menyikapi upaya pelanggaran tersebut.
Namun, Wiranto mengatakan, perlu diambil tindakan hukum yang lebih tegas agar pelaku jera dan berhenti melakukan pelanggaran tersebut.
"Mungkin perlu melakukan yang lebih tegas lagi. Media mana yang nyata-nyata membantu melakukan suatu pelanggaran-pelanggaran hukum, kalau perlu kami shut down. Kami hentikan, kami tutup enggak apa-apa. Demi keamanan nasional," ujar Wiranto pada Kompas.com.
"Ada undang-undang, ada hukum yang mengizinkan kita melakukan itu. Sekali lagi ini demi tegaknya NKRI yang kita cintai. Demi masyarakat yang ingin damai. Masyarakat yang mendambakan kedamaian. Terutama di bulan suci Ramadan," lanjut dia.
(TribunWow.com/Atri/Tiffany)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Soal Ancaman Menutup Media, Wiranto: Ini Jelas Bukan Diktator, Sangat Demokratis