News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Dosen yang Ditangkap Karena Kasus Ujaran Kebencian soal People Power Ternyata Caleg Gagal DPR

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Solatun Dulah Sayuti, mengaku dosen pascasarjana di kampus swasta di Kota Bandung mengakui menulis kalimat mengandung ujaran kebencian di akun Facebook-nya, pada 9 Mei 2019.

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha Sukarna

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Solatun Dulah Sayuti, tersangka kasus ujaran kebencian yang saat ini jadi tahanan Ditreskrimsus Polda Jabar diketahui calon legislatif (Caleg).

Menurut pantauan Tribun Jabar di akun Facebooknya, Solatun Dulah Sayuti memposting kampanye pencalegannya.

"Ass ww, semoga pemilu besok kemenangan menjadi milik ummat muslim. Jika saya ditakdirkan harus menang, silahkan tagih karena nazar saya akan sho‎daqohkan gaji saja 25 persen untuk partai, 75 persen untuk masjid yang memerlukan di Cilacap Banyumas," tulisnya di media sosial.

Solatun Dulah Sayuti memposting kampanye pencalegannya di akun Facebook. (Tribun Jabar/Mega Nugraha)

Ia juga memposting gambar bahwa ia merupakan caleg DPR RI dari Partai Bulan Bintang dapil Jateng VIII yakni Kabupaten Banyumas-Cilacap dengan nomor urut 5.

Hanya saja, ia berdomisili di Kota Bandung.‎

Diprediksi Solatun gagal melaju ke senayan menjadi anggota DPR RI.

Karena PBB menurut hitung cepat tidak lolos parlemen treshold atau suaranya di Pemilu tidak memenuhi syarat.

Direktur Ditreskrimsus Polda Jabar Kombes Samudi membenarkan soal informasi yang bersangkutan seorang caleg.

"Betul, calon anggota legislatif dari DPR RI," ujar Samudi, di Mapolda Jabar Jalan Soekarno-Hatta Bandung, Jumat (10/5/2019).

Baca: Oknum Dosen di Bandung Jadi Tersangka Kasus Ujaran Kebencian People Power

Penelusuran Tribun Jabar, jejak digital Solatun Dulah Sayuti mudah ditemukan.

Salah satunya tangkapan layar Facebook terkait aksi teror di Surabaya.

Dalam postingannya pada 15 Mei 2018, ia menyebut bahwa semua bahan peledak yang masuk dan diledakan di Indonesia dikendalikan otoritas keamanan pemerintah.

Postingan lainnya, ia menyebut setiap peristiwa ledakan jika‎ dicermati dari sosok rekamannya, tampak sangat jelas merupakan adegan yang dipersiapkan untuk direkam.

Hanya saja, postingannya itu tampak sudah dihapus di time line Facebook miliknya.

Ditanya soal itu, Samudi mengaku akan mendalaminya.

"Bisa jadi, tapi konten yang sekarang yang kami proses. K‎ami akan dalami," katanya.

Solatun Dulah Sayuti, mengaku dosen pascasarjana di kampus swasta di Kota Bandung mengakui menulis kalimat mengandung ujaran kebencian di akun Facebooknya, pada 9 Mei 2019.

Solatun menulis di Facebooknya;

Harga Nyawa Rakyat, jika people power tidak dapat dielak; 1 orang rakyat ditembak oleh polisi harus dibayar engan 10 orang polisi dibunuh mati menggunakan pisau dapur, golok, linggis, kapak, kunci roda mobil, siraman tiner cat berapi dan keluarga mereka.

Unggahan kebencian Solatun Dulah Sayuti di Facebook. Solatun kini menjadi tahanan Polda Jabar. Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Postingan Tersangka Ujaran Kebencian Solatun Dulah Memang Bikin Jengkel, Didoakan Lebaran di Penjara, http://jabar.tribunnews.com/2019/05/10/postingan-tersangka-ujaran-kebencian-solatun-dulah-memang-bikin-jengel-didoakan-lebaran-di-penjara?page=all. Penulis: Kisdiantoro Editor: Kisdiantoro (Facebook)

Karena postingannya itu, Solatun kini ditahan dan ditetapkan tersangka Pasal 14 ayat 1 dan Pasal 15 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana.

Pengakuan Tersangka

"Ya, itu teks saya. Saya akui itu kesalahan saya. Saya dosen pascasarjana, saya sering minta mahasiswa untuk cek dan ricek setiap informasi, tapi saya lakukan kesalahan dan saya harus perbaiki," ujar Solatun Dulah Sayuti di Mapolda Jabar, Jumat (10/5/2019).

Ia ditetapkan tersangka kasus ujaran kebencian dan informasi hoaks.

Polisi menjerat Solatun Dulah Sayuti memakai pasal 14 ayat 1 dan Pasal 15 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana, dengan ancaman pidana mencapai 10 tahun.

"Teks yang saya tulis itu sebagai respons dari informasi di WA group yang menyebutkan kesiapan polisi menghadapi people power dengan siapkan senjata. Makna di balik kalimat saya, tidak ada niat untuk mengadudombakan Polri dengan masyarakat," ujar Solatun.

Hanya memang, membaca teks yang ia tulis, maksud yang hendak ia sampaikan sama sekali tidak bisa dicerna.

"Tujuan dari teks yang saya tulis mengingatkan agar tidak terjadi people power, namun kontennya saya akui beda dari yang saya maksudkan," katanya.

Pantauan di akun Facebook hingga Solatun Dulah Sayuti ditangkap, unggahan dosen Unpas itu sudah 10 kali dibagikan dan puluhan komentar.

Bukan Dosen

Dekan Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (Fisip) Universitas Pasundan Bandung, Budiana
memastikan, bahwa yang bersangkutan bukanlah merupakan tenaga pengajar di Unpas.

"Dia itu (Solatun) bukan merupakan dosen Unpas, bahwa yang bersangkutan pernah mengajar di sini, saya katakan iya. Tapi itu sudah lampau, sekitar beberapa tahun yang lalu, itu sudah agak lama," ujarnya saat di temui di Kampus Fisip Unpas, Jalan Lengkong Besar, Bandung, Jumat (10/5/2019).

Budiana mengaku kesal dengan pernyataan yang dilontarkan Solatun. Menurutnya, selain merupakan hoax, tetapi juga telah mencemarkan nama baik dari institusi Unpas sendiri.

"Jadi sekali lagi, dia itu sama sekali bukan dosen Unpas, cuma dosen tamu saja, saya juga tidak mengerti, ini orang seenaknya saja bikin statemen seperti itu jelas sangat tidak elok juga. Ya kalau sudah berbuat salah, pertanggungjawabkan kesalahannya, enggak usah bawa-bawa institusi lain," ucapnya geram.

Baca: Oknum Dosen di Bandung Jadi Tersangka Kasus Ujaran Kebencian People Power

Disinggung langkah yang akan ditempuh Unpas, karena pernyataan Solatun yang telah mencemari nama baik institusi, Budiman mengaku, pihaknya telah berkomunikasi dengan Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si., M.Kom selaku Rektor Unpas, untuk dapat menyelesaikan masalah ini.

"Ini jelas sangat merugikan kami (Unpas) dan kami baru saja melaporkan kejadian ini kepada pak rektor, dan saya sedang menunggu direction (arahan) selanjutnya seperti apa," katanya.

Sementara itu, Direktur Pascasarjana Universitas Pasundan (Unpas) Prof. Dr. HM. Didi Turmudzi, M.Si, membenarkan jika Solatun Dulah Sayuti merupakan salah seorang tenaga pengajar di Pascasarjana Unpas.

“Betul beliau pengajar di Pascasarjana Unpas, namun beliau hanya tercatat sebagai dosen luar biasa, bukan dosen tetap,” ujarnya saat ditemui di Gedung Pascasarjana Unpas, Jalam Sumatera 41, Jumat (10/5/2019).

Meski demikian, dirinya mengaku, belum mengetahui kabar prihal tertangkapnya salah satu dosennya itu oleh Polda Jabar berkenaan dengan ujaran kebencian di media social facebook miliknya.

Terlebih menurutnya hal tersebut merupakan masalah pribadi yang bersangkutan.

Namun, ia menegaskan bahwa pihaknya akan segera melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengetahui lebih jelas, prihal kasus yang dihadapi oleh salah satu staf dosennya tersebut.

“Itu kan ranah pribadi, kami tidak mengetahui semua seluk beluk apa yang ditulisnya di media social pribadinya. Yang jelas kami akan segera berkoordinasi dengan kepolisian terkait maslah ini,” katanya.

Hal senada disampaikan oleh salah seorang Alumni dari program pasca sarjana Universitas Pasundan, Jhon Hendra (43).

Ia mengaku terkejut dan tidak mengetahui bahwa Solatun Dullah Sayuti merupakan dosen magister di almamaternya.

Sebab, dirinya merasa belum pernah bertemu dan mendapatkan pengajaran di dalam ruang kelas semasa dirinya berkuliah.

"Sebagai alumni magister Ilmu Komunikasi Unpas, saya justru baru tahu kalau ternyata tersangka ujaran kebencian itu (Solatun) mengaku sebagai dosen di Pascasarjana Unpas, karena memang belum pernah kenal ataupun diajar sama dia waktu kuliah dulu," katanya saat ditemui di lokasi yang sama.

BACA JUGA ARTIKEL VIRAL BERIKUT !

• Inilah Agnes Claudia, Umat Katolik Order Pizza untuk Buka Puasa Driver Ojol, Sikapnya Tuai Pujian

• Niatnya Makan Gurita Hidup-hidup, Blogger Cantik ini Alami Hal Mengerikan, Banyak yang Tidak Simpati

 • Wisuda Tak Dihadiri Orangtua, Pemuda Ini Terduduk Lemas dan Menangis, Curhatannya Viral

• Sering Terlihat Manja Dengan Reino Barack di Depan Kamera, Sifat Asli Syahrini Dibongkar Sang MUA

• Lebih Tragis dari Kasus Audrey, Siswi SMA Ini Dibakar 4 Temannya Sendiri Hingga Meninggal Dunia

• Fotografer Tak Sengaja Temukan Foto Lawas Jokowi Cium Tangan Gus Dur, Ada Hal Besar Terungkap!

• Ditanya Siapa Mantan Raffi Ahmad yang Nagita Slavina Paling Tak Suka, Rieta Amalia Jawab Yuni

• Reino Barack Rela Kalungkan Tas Syahrini di Leher Saat Jalan-jalan ke Mall, Ekspresinya Jadi Sorotan

• Mulan Jameela Hadiri Dinner Syahrini & Reino Barack, Penampilannya Mewah Tak Kalah dari Pengantin

• Foto Pernikahan Gadis Cantik & Pria Afrika, Kisah Cintanya Viral, Bertemu Jodoh di Saat Tak Terduga

• Foto Viral Wanita Menyusui Anaknya di Hari Pernikahan, Identitas Terungkap, Seorang Artis Terkenal

• Viral Pria Pamer Foto Menyusui Bayinya, Ia Bukan Cari Sensasi: Saya Lakukan Demi Ibunya

• Lihat Posturnya, Wanita Bernama Puspa Dewi Ini Bak Gadis, Padahal Umur Aslinya Sudah Nenek-nenek !

• Banjir Doa untuk Adik Ayu Ting Ting yang Sudah Meninggal, Banyak yang Tak Sangka Tahu Kisah Hidupnya

• Reino Barack Rela Kalungkan Tas Syahrini di Leher Saat Jalan-jalan ke Mall, Ekspresinya Jadi Sorotan

• Viral Foto Ruang Doa 2 Agama Berbeda Saling Bersebelahan, Ini Cerita Menyentuh Sang Fotografer

• Viral Foto Driver Ojol Tunggu Pesanan Sambil Sibuk Membaca, Perhatikan saat Fotonya Di-zoom

• BUKTI BARU Disodorkan Keluarga, Setelah Visum Tunjukkan Keperawanan Audrey Utuh, Tak Ada Kekerasan

• LENGKAP Doa Niat Puasa Ramadan Sebulan Penuh & Tips Makan Sahur Agar Tidak Lapar

• HAL-HAL YANG MEMBATALKAN PUASA : Apakah Mimpi Basah Mengugurkan Puasa? Begini Cara Mandi Wajib

• Keutamaan Doa Selama 10 Hari Pertama Ramadhan 1440 H/2019, Lakukan dengan Khusyuk!

• Keutamaan Salat Tarawih dari Ramadhan 1 hingga ke-30, Beda Pahala Setiap Hari, Niat Lengkap

• Blak-blakan, Aisyahrani Ceritakan Respon Luna Maya Saat Diundang ke Gala Dinner Syahrini & Reino

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini