TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pernyataan kontroversial mantan kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Hendropriyono mendapat respons positif dari Ketua Majelis Ta'lim Alhabib Salimad Bin Jindan.
Sebelumnya Hendropriyono meminta WNI keturunan Arab yang dihormati di Indonesia bisa menenangkan hati masyarakat.
Hendropriyono menginginkan WNI keturunan Arab tersebut tidak menjadi provokator yang membuat masyarakat gaduh.
Menyikapi pernyataan tersebut, Habib Jindan memilih untuk mengimbau masyarakat agar cermat memilih berita melalui media sosial.
Habib Jindan mengatakan kegaduhan yang muncul hari ini bermula dari media sosial (Medsos).
Masyarakat yang cerdas memilih informasi tidak akan menelan informasi tersebut secara mentah.
"Sekarang ini adab tidak dipakai, sopan tidak dipakai, di media dan media sosial juga begitu," kata Habib Jindan di Kampung Melayu, Jakarta Timur, Minggu (12/5/2019).
Habib Jindan meminta masyarakat untuk tidak menyebarluaskan berita yang tidak bagus di media sosial.
Alasannya, kata Habib Jindan, berita-berita tersebut belum tentu kebenarannya.
"Sebagai seorang muslim harus melihat apa yang diperbuat, sebab menyebarkan berita hoax akan dimintai pertanggungjawaban," jelas Habib Jindan.
Soal pemilihan presiden dan legislatif 2019, Habib Jindan menyatakan sudah sesuai dengan kehendak masyarakat.
Baca: Said Aqil Tidak Sependapat dengan Hendropriyono: Banyak Tokoh Nasionalis dari Keturunan Arab
KPU menurutnya berhak mengumumkan siapa yang menjadi presiden sesuai dengan hasil penghitungan suara.
Habib Jindan meminta seluruh pihak yang tidak cocok dengan keputusan KPU agar mempermasalahkannya melalui jalur hukum.
"Ini adalah pesta demokrasi, hasil apapun itu maka yang menang adalah masyarakat yang memilih," tegas Habib Jindan
Sementara itu soal anggota KPPS yang meninggal, Habib Jindan menyebut penyebabnya karena kelelahan yang dibarengi dengan faktor kesehatan lainnya.
Habib Jindan berharap meninggalnya anggota KPPS tersebut tidak dijadikan isu yang negatif.
"Pemerintah atau siapapun yang terpilih nanti harus membuat monumen pahlawan pemilu 2019, " tutup Habib Jindan.