Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM -- Mahfud MD angkat bicara soal isu yang akan terjadi pada 22 Mei 2019
Mahfud MD mengakui bahwa akan ada pengerahan massa yang terjadi pada 22 Mei 2019 mendatang
Isu people power menyeruak di masyarakat pada tanggal 22 Mei 2019 nanti
Mahfud MD juga mengimbau para elite politik untuk berbicara yang adem agar tidak menyulut
Mahfud MD mengatakan sebabaiknya pihak yang kalah, baik Jokowi-Maruf maupun Prabowo-Sandi untuk menerima hasil penghitungan suara KPU
"semua harus menyadari Pemilu ini untuk memilih pemimpin bersama untuk kemajuan negara dalam rangka pencapaian tujuan lima tahun kedepan,
jadi siapapun yang terpilih diakui, kalau tidak puas bawa ke pengadilan, hanya itu tidak ada jalan lain kalau mau ada jalan jarak di luar itu jadi presiden buruk," kata Mahfud MD dikutip dari Youtube iNews
Mahfud MD pun bicara soal dampak bila nanti salah satu pihak tidak mau mengakui kekalahan
• Tanggapi BPN Prabowo-Sandi Tak Percaya MK, Mahfud MD:Jangan Kira MK Main-main Yang Penting Ada Bukti
• Rumah Pribadi Menteri PUPR Digusur untuk Proyek Tol, Mahfud MD Ungkap Gaya Hidup Basuki Hadi di AS
• Rumah Menteri Basuki Digusur untuk Proyek Jalan Tol, Mahfud MD Bereaksi : Beda dengan Pejabat Lain
"besok kalau sutau saat pak Prabowo calon tahun 2024 dia menang, menang beneran, lalu yang kalah bilang dia tidak terima, kan celaka bangsa ini setiap pemilu yang kalah tidak terima dan tidak mau ke pengadilan itu akan merusak demokrasi yang sudah kita bangun bersamaa-sama," kata Mahfud MD
Mahfud MD menyarankan mulai saat ini mengikuti demokrasi