News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Wakil Ketua Umum Gerindra Tolak Bayar Pajak, Sri Mulyani Tanggapi Santai

Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Keuangan Sri Mulyani menanggapi santai terkait ancaman dari Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arif Puyouno yang menolak bayar pajak.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menanggapi santai terkait ancaman dari Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arif Puyouno yang menolak bayar pajak.

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Keuangan Sri Mulyani menanggapi santai dan merasa tak khawatir dengan ancaman dari Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arif Puyouno yang menolak bayar pajak karena merasa hasil perhitungan suara di Pilpres 2019 ada kecurangan.

Menurut Sri Mulyani, dirinya merasa banyak politisi lain yang tak setuju dengan seruan Arif Puyouno terkait menolak bayar pajak.

"Kalau saya lihat di antara teman-teman politisi sendiri juga sudah pada berkomentar. Jadi saya tetap berharap bahwa masih banyak yang memiliki cara pendekatan ke negarawanan yang baik," ujar Sri Mulyani di Jakarta, Kamis (16/5/2019).

Baca: Moeldoko Sebut Ajakan Tidak Bayar Pajak Bentuk Pembelajaran Politik Tidak Baik ke Rakyat

Baca: Keluarga Ikeda Dapat Rumah Gratis di Okutama Jepang, Cuma Bayar Pajak 25.000 Yen Per Tahun

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menambahkan, kewajiban membayar pajak telah diatur dalam undang-undang.

Menurut dia, warga negara yang baik harus mentaati peraturan untuk memajukan bangsanya.

"Boleh meminta haknya tetapi juga kewajiban harus dilakukan," kata dia.

Sri Mulyani menyampaikan, pendapatan negara dari pajak bisa digunakan untuk banyak hal.

Baca: Utang Pemerintah Naik jadi Rp 4.528 Triliun per April 2019, Sri Mulyani Bilang Masih Aman

Baca: Sri Mulyani Bagikan Kiat Milenial Siap Hadapi Revolusi Industri 4.0

"Seluruh aparat termasuk DPR, partai politik pun juga dapat dari APBN jangan lupa. Karena mereka mendapat per kepala, jadi kalau ngga mau bayar pajak ya masak negaranya ngga jalan," ucap bendahara negara itu.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono meminta agar pendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tidak mengakui hasil Pilpres 2019.

Pendukung Prabowo-Sandiaga, kata Arief, juga tidak perlu mengakui pemerintah yang terbentuk pada periode 2019-2024.

Menurut Arief, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh pendukung Prabowo-Sandiaga.

Baca: Jika Perang Dagang Berlanjut, Menkeu Sri Mulyani Akui Sulit Jaga Pertumbuhan Ekonomi

Baca: Menkeu Sri Mulyani: Ekonomi Dalam Tekanan Global yang Sangat Serius

Pertama, dengan menolak membayar pajak kepada pemerintah.

Sebab, pemerintah yang terbentuk dari penetapan Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak sah.

"Tolak bayar pajak kepada pemerintahan hasil Pilpres 2019 yang dihasilkan oleh KPU yang tidak legitimate itu adalah hak masyarakat karena tidak mengakui pemerintahan hasil Pilpres 2019," kata Arief.

(Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Waketum Gerindra Tolak Bayar Pajak, Ini Respon Sri Mulyani

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini