Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Golkar dan PKB saling berebut posisi ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (DPR), setelah bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (21/5/2019).
Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto mengatakan, saat acara buka puasa bersama dengan Partai Golkar yang dihadiri Presiden Jokowi, pihaknya telah menyampaikan keinginan partainya itu.
"Partai Golkar sebagai pemenang kedua berharap bisa mendapatkan Ketua MPR," kata Airlangga Hartarto.
Airlangga mengatakan, Golkar telah menyiapkan beberapa nama yang nantinya dapat menjadi Ketua MPR, namun hal ini tentunya perlu dibicarakan bersama dengan partai-partai koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf terlebih dahulu.
"Nanti nama kami akan dikonsultasikan dengan partai-partai yang lain, ada beberapa nama," kata Airlangga yang enggan menyebutkan nama-nama tersebut.
Baca: PT KAI Batasi Bagasi Penumpang Maksimum 20 Kilogram di Periode Arus Mudik Lebaran
Sementara itu, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengaku siap menjadi ketua MPR. Cak Imin bahkan mengatakan dirinya siap bila diminta menjadi ketua MPR maupun menjadi menteri.
"Saya cuma bilang saya siap perintah aja lah. Mau jadi ketua (MRP) mau jadi menteri terserah," ujarnya.
Menurutnya, komposisi partai nasionalis dan agamis sangat dibutuhkan, mengingat Ketua DPR nantinya akan diisi dari partai nasionalis yaitu PDIP sebagai pemenang Pemilu.
Baca: Buka Puasa Hingga Salat Tarawih Berjamaah, Demonstran Masih Bertahan di Depan Bawaslu
"Dulu ketua DPR dari nasionalis (partai Golkar) Novanto, Bambang Soesatyo, Ketua MPR darj agamis Zulkifki Hasan (PAN)," ujarnya.
Cak Imin mengatakan akan berembuk dengan Golkar dan partai koalisi lain memutuskan siapa yang akan menjadi ketua MPR, mengingat nantinya semua partai akan mengajukan.
"Nanti Golkar ngajuin siapa, PKN ngajuin siapa, yang lain ngajuin siapa. Nanti kami tentu pada akhirnya dibawa dalam rapat koalisi," kata Cak Imin.