TRIBUNJAKARTA.COM - Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno menyinggung pendewasaan demokrasi dan terciptanya sistem demokrasi yang jujur dan adil.
Hal tersebut diungkapkan Sandiaga Uno setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan hasil Pilpres 2019.
Pengumuman hasil Pilpres 2019 antara pasangan Jokowi-Maruf dan Probowo-Sandiaga ini diumumkan pihak KPU lebih cepat satu hari dari rencana yang telah dijadwalkan sebelumnya, yakni Rabu (22/5/2019).
Dari hasil Pilpres 2019 ini, pihak KPU telah menetapkan pasangan Jokowi-Maruf menang telak atas Prabowo-Sandiaga dengan perolehan suara sebanyak 85 juta dari 154 juta lebih suara yang terkumpul.
Melansir Kompas.com, KPU telah menetapkan hasil rekapitulasi perhitungan dan perolehan suara Pilpres 2019 pada Selasa (21/5/2019) pukul 01.46 WIB.
Penetapan hasil rekapitulasi perhitungan dan perolehan suara Pilpres 2019 ini meliputi 34 provinsi di Indonesia dan 130 wilayah di luar Indonesia.
Hasil Pilpres 2019 ini diumumkan setelah sesuai dengan Keputusan KPU Nomor 987/PL.01.8-KPT/06/KPU/V/2019 tentang Penetapan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden secara Nasional dalam Pemilihan Umum Tahun 2019.
Hasil perhitungan perolehan suara pilpres 2019 ini pun disampaikan sendiri oleh Ketua KPU Arief Budiman di kantor KPU, Menteng , Jakarta Pusat.
Melansir dari akun Instagram Sandiaga Uno, calon wakil presiden nomor urut 02 itu mengunggah potretnya bersama Prabowo Subianto.
Tampak Prabowo Subianto menggunakan kemeja berwarna krem yang dipadukan dengan celana panjang biru dongker.
Prabowo Subianto juga terlihat menggunakan kopiah hitam.
Sedangkan Sandiaga Uno menggunakan kemeja berwarna biru yang padukan dengan celana panjang berwarna krem.
Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno terlihat mengangkat kedua lengannya seraya mengepal telapak tangan.
Unggahan tersebut dilengkapi Sandiaga Uno dengan dengan keterangan yang menyinggung perjuangan.
Follow :
Mantan wakil gubernur DKI Jakarta itu juga menyoroti pendewasaan demokrasi.
"Perjuangan belum berakhir.
Saya akan selalu berjuang di samping Pak Prabowo hingga titik darah penghabisan demi pendewasaan demokrasi di negeri ini dan terciptanya sistem demokrasi yang jujur & adil.
Tidak ada niat sekecilpun kami menjadikan kontestasi politik ini untuk mencari kekuasaan, karena kekuasaan hanyalah milik Allah.
Kami hadir di sini untuk memperjuangkan harapan besar masyarakat Indonesia yakni ekonomi yang lebih baik, serta pemerintahan yang lebih berpihak pada rakyatnya sendiri," tulis Sandiaga Uno, Selasa (21/5).
Unggahan Sandiaga Uno itu lantas mendapatkan banyak dukungan dari pengguna Instagram.
"semangat papah online dan pak prabowo yang terhormat."
"Papahh, terus semangat! Gapapa aku ga dibeliin eskrim, yg penting papah terus optimis dan semangat!."
"Subhanallah......ya Allah kabulkan permohonan kami Aamiin."
"Walaupun bapak belom menng 2019 .. Nanti di 2024.. Saya tetap Setia sama bapak..."
Prabowo Kritik KPU yang Umumkan Hasil Pemilu saat Dini Hari: Waktu yang Janggal di Luar Kebiasaan
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyindir Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang mengumumkan hasil rekapitulasi suara pada Selasa dini hari, (21/5/2019).
KPU menurut Prabowo mengumumkan hasil rekapitulasi suara tersebut secara senyap.
Hal itu disampaikan Prabowo saat akan membacakan pernyataan persnya seputar pengumuman rekapitulasi KPU pada dini hari tadi.
"Izinkanlah saya atas nama pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia nomor urut 02 dalam rangka Pemilihan Umum tahun 2019 ini untuk membacakan statement yang kami susun untuk menanggapi pengumuman KPU dini hari, tadi pagi jam sekitar jam 2 pagi senyap senyap begitu, masih tidur atau belum tidur," kata Prabowo di Jalan Kertanegara nomor 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Menurut Prabowo pengumuman rekapitulasi suara KPU tersebut diluar kebiasaan karena dilakukan pada dini hari. Sehingga menurutnya, pengumuman tersebut sangatlah janggal.
"Di samping itu pihak Paslon 02 juga merasa pengumuman rekapitulasi hasil tersebut dilaksanakan pada waktu yang janggal di luar kebiasaan," katanya.
Sebelumnya KPU mengumumkan hasil rekapitulasi manual secara berjenjang Pemilu 2019 pada pukul 01:46 Wib Selasa, (21/5/2019). Setelah menyelesaikan rekapitulasi untuk 34 provinsi dan 130 PPLN. Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) resmi mengumumkan dan menetapkan hasil rekapitulasi suara Pemilu 2019 secara nasional.
Khusus untuk pemilihan presiden, KPU menyebut total suara sah secara nasional yang tercantum dalam formulir DD1-PPWP, sebanyak 154.257.601 (154,2 juta).
Jumlah suara sah untuk paslon 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin sebesar 85.607.362 (85,6 juta) atau 55,50 persen dari total suara sah nasional.
Sementara paslon 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mendapat 44,50 persen total suara sah nasional, atau 68.650.239 (68,6 juta) suara.
"Keputusan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia menetapkan rekapitulasi hasil perolehan suara dalam Pemilu sebagaimana tercantum dalam keputusan ini yang tidak terpisahkan dalam keputusan ini," kata Ketua KPU RI Arief Budiman di Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (22/5/2019) dini hari.
KPU membacakan berita acara bernomor 987/PL.01.8-KPT/06/KPU/V/2019 Tentang Penetapan Hasil Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Serta DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota Secara Nasional dalam Pemilu 2019.
Paslon 01 Jokowi-Ma'ruf menang di 21 provinsi, berbanding Prabowo-Sandi yang unggul di 13 provinsi.
Untuk Pemilu luar negeri, Jokowi-Ma'ruf unggul di 114 PPLN. Sementara 15 PPLN sisanya milik keunggulan Prabowo-Sandi. Sedangkan 1 PPLN sisanya miliki suara berimbang untuk keduanya.
Dengan mengumumkan dan menetapkan hasil penghitungan suara tingkat nasional ini, KPU juga secara resmi menutupnya, karena seluruh rangkaian telah rampung.
"Rapat pleno hasil penghitungan perolehan suara tingkat nasional dan penetapan hasil pemilihan umum tahun 2019, saya nyatakan ditutup," ujar Arief mengetuk palu tanda menutup rapat pleno.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Prabowo Sindir Pengumuman Rekapitulasi Suara, Ini Katanya