Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf TNI AD Jenderal Andika Perkasa menyebut hingga saat ini tidak ada informasi yang menyatakan pergerakan massa besar-besaran dalam menyikapi hasil Pemilu 2019 yang diumumkan KPU.
Jenderal Andika menegaskan hingga saat ini kondisi masih aman dan terkendali.
“Kalaupun ada (aksi) itu relatif yang masih bisa dipandang sebagai keinginan untuk sekedar menyampaikan pendapat mereka. Jadi sejauh ini tidak ada informasi yang menyatakan pergerakan besar-besaran, itu tidak ada,” kata Andika di Balai Komando Kopassus di Cijantung, Jakarta Timur, Senin (20/5/2019).
Baca: Kenapa KPU Percepat Penetapan Pemenang Pilpres?
Terkait adanya rencana turunnya purnawirawan dalam aksi tersebut, Andika yakin para seniornya di TNI akan memberikan contoh yang baik kepada generasi penurusnya.
“Kami yakin beliau-beliau juga punya kesadaran, kedewasaan, sehingga kalau beliau-beliau ini mau berpartisipasi tidak akan mengajari kami (yang tidak baik) para junior dan adik-adik ini,” ujar Andika.
Sementara itu, terkait kesiapan mengamankan pengumuman hasil pemilu 2019, akan ada 162.000 prajurit yang disiagakan untuk membantu mengawal di seluruh Indonesia.
Sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP), untuk pengamanan akan dipimpin pihak Polri yang akan mempertimbangkan ritme keamanan yang akan diberlakukan.
Baca: Golkar dan PKB Berebut Kursi Ketua MPR, Ini Respons Sekjen PDIP
Walaupun memastikan semuanya sudah siap, Jenderal Andika berharap kondisi tetap aman dan tidak ada aksi pengerahan massa seperti yang banyak dibicarakan jelang pengumuman Pemilu 2019.
“Intinya, kami hanya ingin menyampaikan bahwa AD siap utk ditugaskan apabila dibutuhkan sekalipun kami tetap berharap situasi dapat berjalan tertib,” kata Jenderal Andika.