Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno menegaskan akan tetap melanjutkan program OK Oce (One Kecamatan One Centre for Entrepreneurship) meskipun nantinya gagal melenggang sebagai wakil presiden Republik Indonesia periode 2019-2024.
Bahkan Sandiaga mengaku yakin program OK Oce akan melaju lebih kencang bila lepas dari kepentingan politik.
“Saya 100 persen komitmen melanjutkan OK Oce karena seperti Pilkada Jakarta saya tidak mencari pekerjaan atau program terkait politik saja,” jelas Sandiaga di Mall Pelayanan Publik Jakarta, Senin (20/5/2019).
Baca: TERPOPULER - Jelang 22 Mei, Amien Rais dan Habib Rizieq Shihab Ditantang 6 Tokoh Relawan Jokowi
Baca: Jelang 22 Mei, Hendropriyono Sebut Kekuatan People Power Pendukung Prabowo Sudah Ompong
Sandiaga yakin OK Oce bisa menggenjot ke neraca perdagangan Indonesia dengan sumbangsih pelaku usaha mikro kecil dan menengah.
"Mudah-mudahan bila akses politiknya dilepas bisa lari lebih kencang," ujarnya.
Menurut Sandiaga OK Oce adalah solusi bagi para wirausahawan yang baru hijrah dari karyawan di tengah kondisi laju pertumbuhan ekonomi Indonesia yang melambat akhir-akhir ini.
Ia mengatakan program OK Oce sudah berjalan secara mandiri meskipun tak ada sokongan dari pemerintah.
Baca: Pastikan Tak Terkait Radikalisme, Pansel Telusuri Rekam Jejak Calon Pimpinan KPK Lewat BIN dan BNPT
Namun, ia tetap membuka peluang kolaborasi antara OK Oce dengan pemerintah.
“Alhamdulillah sekarang sudah ada pelatihan-pelatihan mandiri dan memang masyarakat menyatakan ingin bergabung dengan OK Oce, kalau pemerintah bisa menyokong alhamdulillah, tapi kalau tidak ya kita bisa berjalan mandiri,” ungkapnya.
Sandiaga pun menyatakan OK Oce kini sudah berjalan secara mandiri di sejumlah provinsi di Sumatera, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan lain-lain.
Rumah siap kerja
Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno menyambangi Rumah Siap Kerja yang diinisiasinya di Jalan Wijaya I, Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (7/5/2019).
Sandiaga memantau berbagai kegiatan di Rumah Siap Kerja seperti pelatihan bagi profesi pendongeng hingga pelatihan menghadapi wawancara kerja.
Sandiaga menegaskan kini Rumah Siap Kerja sudah lepas dari kegiatan politik praktis.
Baca: Tertangkapnya Hakim Pengadilan Negeri Balikpapan Coreng Citra Pengadilan di Mata Masyarakat
“Alhamdulillah Rumah Siap Kerja kini sudah lepas dari kegiatan politik, sekarang Rumah Siap Kerja murni untuk menjadi fasilitator “link and match” antara penyedia dan pencari kerja,” ungkap Sandiaga.
Sandiaga mengatakan Rumah Siap Kerja kini fokus untuk meningkatkan kualitas dalam hal penyedia informasi lapangan kerja, beasiswa, hingga pelatihan kerja sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.
Ia mengatakan Rumah Siap Kerja sudah memiliki cabang di empat kota lainnya yaitu Lumajang, Medan, Palembang, dan Sleman.
“Fokus Rumah Siap Kerja saat ini adalah mengembangkan semua yang sudah terbentuk menjadi superior dan paling tidak sama dengan penyedia jasa serupa yang lain,” terangnya.
Baca: BNN Gagalkan Penyelundupan Ganja Melalui Jasa Ekspedisi
“Alhamdulillah sudah ada beberapa perusahaan dari berbagai bidang seperti informasi dan teknologi, keuangan, dan manufacturing yang sudah menawarkan untuk kerja sama. Kami juga akan siapkan “link and match” dengan penyedia lapangan kerja tersebut secara online,” imbuhnya.
Sandiaga menyatakan akan melanjutkan Rumah Siap Kerja menjadi sebuah gerakan dan bukan program politik lagi.
Mantan wakil gubernur Jakarta itu mengatakan animo masyarakat terhadap Rumah Siap Kerja sangat tinggi, terbukti dari jumlah follower di media sosial yang mencapai 130 ribu dan 500 peserta pelatihan di Jakarta.
Pertama kenalkan rumah siap kerja
Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno meluncurkan program 'Rumah Siap Kerja untuk Anak Muda' di Jalan Wijaya 1, Kebayoran Baru, Jakarta Pusat, Sabtu (16/3/2019).
Sandiaga mengatakan, program yang diiniasi oleh sejumlah komunitas ini diharapkan dapat memberikan lapangan kerja bagi masyarakat yang tidak memiliki bakat wirausaha.
"Saya bilang di Oke Oce bagus untuk yang punya bakat, minat, untuk berwirausaha. Tapi bagaimana untuk yang tidak berniat, tidak memiliki bakat, minat menjadi wirausaha, tapi ingin menjadi profesional di pekerjaan dan akhirnya rumah siap kerja ini adalah jawaban," ujar Sandi.
Ia menyebut, 'Rumah Siap Kerja untuk Anak Muda' merupakan layanan satu pintu dan satu atap, bagi para pekerja.
'Rumah Siap Kerja untuk Anak Muda' akan menjadi penghubung pencari kerja dengan pemberi kerja, kemudian menjadi tempat pengembangan diri lewat pelatihan keterampilan dan kewirausahaan, serta tempat berkumpulnya anak-anak muda agar mempeluas pertemanan.
Sandi berharap ke depan 'Rumah Siap Kerja untuk Anak Muda' dapat menyasar hingga setiap kelurahan di seluruh wilayah Indonesia.
Baca: Sebelum Terjaring OTT, Rommy Pernah Terima Rp 250 Juta dari Kakanwil Jatim
"Ini one stop services, dan menurut saya ini ide yang bisa kita kembangkan awalnya di kabupaten kota tapi bisa menyentuh di 75 ribu di kelurahan dan desa di seluruh wilayah Indonesia," kata Sandi.
"Jadi buat kita ini adalah solusi yang langsung bisa diaplikasikan. Kita sudah hadir memberikan solusi, jadi ini bukan akan lagi tapi ini sudah hadir untuk pertama kalinya," sambung dia.
Program 'Rumah Siap Kerja untuk Anak Muda', ujar Sandi, merupakan program pelengkap andalan Prabowo - Sandi sebelumnya yakni Oke Oce.
Baca: Resor Mewah Termahal di Dunia, Tarif Menginapnya Rp 1,4 M Per Malam
"Insya Allah dengan dua solusi ini kita bisa mencetak dua juta wirausaha baru 5 tahun ke depan dan mengurangi pengganguran dan pengganguran terselubung sejumlah 2 juta juga," kata Sandi.
Sandi menerangkan, berdasarkan data yang ia peroleh, kini di Indonesia terdapat 7 juta pengangguran yang didominasi oleh anak muda.
"Lebih dari 6 persen penduduk pada 10 provinsi adalah pengangguran, posisi pertama adalah Bantrn sebanyak 8,25 persen dan posisi kesepuluh adalah Riau 6,20 persen," jelas dia.