News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Keluar Terburu-buru Dari Kediamannya, Prabowo Akan Jenguk Korban Unjuk Rasa 22 Mei

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasangan capres dan cawapres nomor 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno menggelar konferensi pers didampingi tim Badan Pemenangan Nasional menyikapi hasil perhitungan suara KPU, di Kertanegara, Jakarta, Selasa (21/5/2019). Prabowo-Sandi menolak hasil perhitungan suara Pilpres 2019 yang telah dilakukan KPU, karena dianggap terjadi kecurangan. WARTA KOTA/ADHY KELANA

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Presiden Prabowo Subianto akan menjenguk sejumlah korban unjuk rasa, Rabu (22/5/2019).

Prabowo Subianto bersama sejumlah tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, tampak terburu buru keluar dari kediamannya, Jalan Kertanegara, Nomor 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Usai menggelar pertemuan tertutup, pada pukul 22.20 Wib, Prabowo keluar dari kediamannya.

Baca: Ambulance Lalu Lalang Tangani Korban Ricuh Massa di Depan Kantor Bawaslu

Tampak mendampingi Prabowo, Wakil Ketua BPN Ahmad Muzani dan Koordinator Juru Bicara BPN, Dahnil Anzar Simanjuntak.

"Jenguk korban, (Jalan) cut meutia," katanya singkat.

Baca: Bertato, Para Pelaku Kerusuhan Hanya Tertunduk Saat Polisi Menunjukannya Kepada Publik

Belum diketahui pasti dimana Prabowo akan menjenguk korban.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Prabowo kemungkinan akan menjenguk Korban yang berada di Rumah Sakit Pelni, Rumah Sakit Budi Kemulian, atau Rumah Aspirasi di Jalan Cut Meutia.

Imbauan Prabowo

Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengimbau kepada pendukungnya yang mengikuti aksi unjukrasa kecurangan Pemilu untuk tidak melakukan kekerasan fisik.

"Sekali lagi saya tegaskan hindari kekerasan fisik berlakulah sopan dan santun hormatilah pejabat-pejabat penegak hukum," kata Prabowo Subianto di kediamannya, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (22/5/2019).

Baca: Jokowi : Saya Hargai Pak Prabowo-Sandi

Prabowo Subianto mengatakan ia memohon kepada Tuhan, agar kemanunggalan TNI/Polri dengan rakyat tetap terjaga.

TNI-Polri tidak digunakan sebagai alat kekuasaan dan berbenturan dengan masyarakat.

Calon Presiden Prabowo Subianto dan Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno ucapkan belasungkawa terkait unjukrasa berlangsung rusuh di Jakarta, Rabu, (22/5/2019) (Tribunnews.com/Taufik Ismail)

"Adik-adikku para pejabat dan petugas di TNI Polri yang masih aktif, saya mohon kita ingat bersama, seragam makanan dan senjata yang anda sekarang gunakan dibiayai oleh rakyat," ucap Prabowo Subianto.

Prabowo Subianto meminta kepada TNI-Polri, untuk tidak melakukan tindakan represif kepada masyarakat dalam menanggulangi aksi unjukrasa.

Baca: Ucapkan Belasungkawa kepada Korban Meninggal, Prabowo Juga Imbau Netizen Tak Memprovokasi

Prabowo Subianto juga meminta kepada masyarakat yang masih mau mendengarnya untuk tidak melakukan provokasi dan aksi anarki.

"Jangan sekali-sekali menggunakan kekerasan memang berat, saya memahami tapi saya tegaskan kembali seandainya ada salah paham dan kau dipukul Jangan melawan ini berat tapi ini harus kita lakukan. Apapun yang terjadi ini demi agama, demi semua agama hindari kekerasan," tutur Prabowo Subianto.

Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno menyampaikan pernyataan mereka seputar aksi unjuk rasa yang berlangsung rusuh di Jakarta.

Prabowo Subianto menyampaikan belasungkawa kepada enam orang yang meninggal dan ratusan lainnya terluka akibat unjukrasa yang berlangsung rusuh di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Rabu, (22/5/2019).

Baca: Pesan Jokowi : Masyarakat Jangan Khawatir Hingga Tak Tolerir Siapapun Ganggu Keamanan

"Innalillahiwainnailaihirojiun kami mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya 6 orang dan terlukanya ratusan masyarakat yang menjadi korban kekerasan pada malam hari dan dini hari yang baru lalu," kata Prabowo di di depan kediamannya, Jalan Kertanegara nomor 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, (22/5/2019).

Prabowo Subianto mengatakan sejak awal ia meminta segala bentuk perjuangan harus sesuai konstitusi.

Perjuangan menuntut Pemilu yang adil tidak boleh diwarnai dengan aksi kekerasan.

Ia menghimbau kepada semua pihak, mulai dari masyarakat, Polri dan TNI untuk tidak melakukan kekerasan fisik.

Prabowo juga minta kepada netizen untuk tidak melakukan provokasi di media sosial.

"Masyarakat tokoh agama netizen dan seluruh anak bangsa untuk menghindari kekerasan verbal pun yang dapat provokatif apalagi di bulan Ramadhan yang suci ini," katanya.

Mantan Danjen Kopassus itu mengatakan bahwa peristiwa bentrokan unjukrasa di depan Bawaslu dan wilayah sekitarnya telah mencoreng martabat dan marwah bangsa Indonesia. Hal itu menurut Prabowo tidak boleh terulang lagi.

Baca: Setangkai Bunga Seorang Demonstran kepada Aparat Kepolisian di Bawaslu

"Martabat dan marwah bangsa Indonesia jangan boleh terjadi lagi bila hal ini sampai terjadi lagi maka kami sangat khawatir rajutan dan anyaman kebangsaan kita bisa rusak dan sangat sulit untuk kita rangkai kembali," pungkasnya.

Dalam menyampaikan pernyataan belasungkawa tersebut, Prabowo didampingi Cawapres Sandiaga Uno, Ketua Dewan Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri, Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais, Waketum Gerindra Fadli Zon, dan lainnya.

Pesan Jokowi

Presiden Jokowi angkat suara atas beragam peristiwa kerusuhan di ibu kota pada Rabu (22/5/2019) dini hari hingga siang tadi.

Atas serangkaian peristiwa tersebut, Presiden Jokowi secara tegas menyatakan tidak mentolelir siapapun yang menganggu keamanan negara.

Baca: Terduga Teroris Bowi dan Tiga Istrinya Jarang Berbaur dengan Warga Sekitarnya

Presiden Jokowi didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla, para menteri, Panglima TNI dan Kapolri menggelar konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (22/5/2019). (Theresia Felisiani/Tribunnews.com)

"Saya membuka diri kepada siapapun untuk bersama-sama berkerja sama membangun memajukan negara ini. Tetapi saya juga tidak memberikan toleransi kepada siapapun juga yang akan ganggu keamanan, proses demokrasi dan persatuan negara yang amat kita cintai ini," tegas Jokowi saat menggelar konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta.

Orang nomor satu di Indonesia ini menyatakan pihaknya tidak akan memberikan
ruang untuk para perusuh yang akan rusak Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

TNI dan Polri, kata Jokowi pasti akan menindak tegas sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.

Atas kondisi negara saat ini, Jokowi menegaskan masih dalam tahap terkendali.

Petugas Inafis melakukan olah TKP terhadap mobil yang dibakar massa di Asrama Brimob, Petamburan, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019). Massa aksi pendukung salah satu pasangan capres tersebut sebelumnya berunjuk rasa di depan Bawaslu, lalu terkonsentrasi di Petamburan. TRIBUNNEWS/DANY PERMANA (TRIBUN/DANY PERMANA)

Baca: Demi Rp 6 Juta, Provokator Sulut Kericuhan di Aksi Massa 22 Mei

Dia juga meminta masyarakat tidak perlu khawatir dan resah untuk beraktivitas seperti biasa.

"Saudara-saudara sekalian yang saya hormati situasi masih terkendali, masyarakat tidak perlu khawatir. Saya mengajak mari kita merajut kembali persatuan persaudaraan kita, kerukunan kita karena Indonesia adalah rumah kita bersama," tambahnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini