News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

LIVE STREAMING Kondisi Terkini Gedung Bawaslu hingga Area Jatibaru, Stasiun Tanah Abang Ditutup

Penulis: Sri Juliati
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Inilah link live streaming kondisi terkini Gedung Bawaslu, area Jatibaru, hingga Tanah Abang. Terbaru, Stasiun Tanah Abang ditutup.

TRIBUNNEWS.COM - Simak live streaming situasi dan kondisi terkini di area Gedung Bawaslu, area Petamburan, Jatibaru, hingga Tanah Abang.

Mengutip siaran dari KompasTV, sejumlah massa masih terlibat bentrokan dengan polisi di wilayah Tanah Abang, Rabu (22/5/2019).

Imbasnya, aktivitas perdagangan di Pasar Tanah Abang lumpuh total.

Sejak pagi, tidak ada aktivitas perdagangan di kawasan tersebut.

Sebelumnya, PD Pasar Jaya Tanah Abang tidak berencana menutup kegiatan atau toko-toko, Rabu hari ini.

Buntut dari demo yang ricuh sejak malam, PD Pasar Jaya memutuskan menutup aktivitas pasar tersebut.

Baca: Polri: Para Provokator Datang dari Luar Jakarta, Khawatir Disusupi Pelaku Teror

Baca: Terjadi Kerusuhan, Elite yang Dorong Aksi People Power Harus Tanggung Jawab

Baca: Alumni Kelompok Cipayung: Hormati Hasil Pemilu 2019, Rakyat Jangan Terprovokasi

Pantauannya, jalur Blok A ditutup.

Petugas kepolisian terlibat bentrok dengan massa di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019). Bentrokan antara polisi dan massa terjadi dari dini hari hingga pagi hari. (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Hanya beberapa motor dari pihak keamanan yang bisa melintas.

Belum dipastikan kapan toko-toko di kawasan tersebut akan dibuka lagi.

Selain toko, tidak terlihat pula aktivitas sekolah dan perkantoran di di sekitar Tanah Abang.

Hingga saat ini, jalan sekitar Tanah Abang hingga Jalan Budi Kemuliaan ditutup.

Terlihat juga polisi berjaga di sekitar kawasan tersebut.

Stasiun Tanah Abang Ditutup

Kondisi terkini Stasiun Tanah Abang (TRIBUNNEWS.COM/FAHDI)

Sementara itu, imbas dari kericuhan yang terjadi di Tanah Abang, PT Kereta Commuter Indonesia memutuskan untuk menutup Stasiun Tanah Abang.

VP Corporate Communication PT KCI, Anne Purba menyarankan, pengguna KRL masyarakat yang hendak naik dan bertujuan ke Stasiun Tanah Abang, bisa mencari alternatif stasiun lain untuk stasiun keberangkatan atau tujuannya.

"Pengguna dengan tujuan Stasiun Tanah Abang dapat menggunakan Stasiun Karet, Sudirman, maupun Duri,” ucap Anne melalui keterangan tertulisnya, Rabu, dikutip dari Kompas.com.

Ia mengatakan, saat ini perjalanan KRL masih melayani pengguna KRL yang hendak naik turun di Stasiun Palmerah maupun Stasiun Tanah Abang.

“Kami juga masih melayani pengguna yang hendak transit maupun yang pindah KRL kembali di arah stasiun keberangkatannya,” ucapnya.

Ia juga memastikan perjalanan KRL secara keseluruhan di wilayah Jabodetabek dan sekitarnya hingga saat ini masih beroperasi normal.

Ia mengatakan, PT KCI menghimbau para pengguna untuk senantiasa mengutamakan keselamatan dan keamanan dengan tetap memperhatikan himbauan dari petugas.

“Penumpang juga tidak boleh memaksakan diri untuk naik atau turun saat KRL maupun stasiun tujuan kondisinya sangat padat,” ucapnya.

Anne juga bilang, pihaknya belum tahu sampai kapan penutupan Stasiun Tanah Abang.

Bila situasi di sekitar Tanah Abang sudah kondusif, bukan tidak mungkin, Stasiun Tanah Abang kembali dibuka.

Kerusuhan di Jatibaru

Rusuh terjadi di Jatibaru Tanah Abang (Kompas TV)

Terjadi kerusuhan di di kawasan Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta, Rabu (22/5/2019) pagi.

Kerusuhan terjadi yang disebabkan oleh kerumunan massa di Jalan Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta, pukul 09.15 WIB.

Aktivitas di kawasan kolong Jatibaru lumpuh total, massa berbondong-bondong berjalan menuju arah Polsek Gambir.

Dari siaran langsung Kompas TV, jurnalis Kompas TV, Bongga Wangga, menyampaikan, jumlah massa sekitar ribuan.

Massa berdatangan dari berbagai penjuru dan bercampur dengan warga sekitar yang menonton arena terjebak sejumlah jalan yang terblokir.

Diterangkan juga, massa bergerak menuju arah Polsek Gambir dari kawasan Jatibaru.

Kawasan sekitar Kolong Jatibaru lumpuh total dari aktivitas kendaraan.

"Pertokoan dan perkantoran pintu ditutup, aktivitas lumpuh total selain adanya kerumumnan massa," papar jurnalis Kompas TV dalam siaran langsung.

Lalu kondisi jalan yang terdampak atas kejadian tersbeut adalah kawasan Jatibaru menuju Jl KS Tubun ditutup, Jatibaru ke Tanah abang ditutup.

Terlihat dalam tayangan KompasTV, sejumlah fasilitas umum jalanan rusak dan terbkar.

Seperti halnya pagar pembatas jalan.

Namun demikian, jurnalis Kompas TV menjelaskan, belum mengetahui informasi detail penyebab kerusuhan di kawasan tersebut.

Dirinya juga belum mendapat keterangan resmi dari pihak kepolisian.

Massa Melempar Batu dan Botol ke Gedung Bawaslu

Kondisi di Depan Bawaslu kondusif, Rabu (22/5/2019) sekira pukul 06.00 WIB. terpantau kondusif. Arus lalu lintas di sekitarnya mulai dibuka. (TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci)

Massa aksi masih memenuhi sekitar gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI.

Mereka bernyanyi-nyanyi setelah sempat melempari polisi dengan botol dan batu.

Pantauan Kompas.com pada pukul 08.56 WIB, Rabu (22/5/2019), polisi membentuk barikade yang menutup jalan menuju Bawaslu RI dari empat sisi dengan menggunakan tameng dan tongkat.

Massa disingkirkan ke samping-samping gedung.

Mereka tak diperbolehkan mendekati gedung Bawaslu.

Massa aksi mayoritas memakai baju putih dan peci sembari membawa bendera.

Sebagian massa merupakan anak yang masih di bawah umur.

Mereka sempat ricuh dengan melempar polisi menggunakan batu pada pukul 07.44 WIB.

Polisi Tidak Pakai Peluru Tajam

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono di depan Kantor Bawaslu RI, Jakarta Pusat, Selasa (21/5/2019) petang. (Tribunnews.com/Danang Triatmojo)

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono membantah informasi yang menyebutkan, polisi mengamankan aksi unjuk rasa di Kantor Bawaslu RI, Jakarta Pusat menggunakan peluru tajam.

"Polisi tidak ada yang pakai peluru tajam (untuk mengamankan aksi unjuk rasa)," kata Argo saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (22/5/2019).

Tersebar sejumlah video di sosial media yang menyebutkan, polisi menggunakan peluru tajam untuk menyerang massa aksi unjuk rasa di depan kantor Bawaslu RI, Selasa (21/5/2019) malam.

Berikut link live streaming KompasTV untuk memantau kondisi terbaru area Bawaslu hingga Jatibaru yang mengakibatkan ditutupnya Stasiun KompasTV.

LINK

LINK

LINK

(Tribunnews.com/Sri Juliati/Yulis S/Facundo Chrysna/Kompas.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini