Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pascakerusuhan yang terjadi selama kurang lebih dua hari sejak Selasa (21/5/2019) hingga Rabu (22/5/2019) malam, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan wilayah Ibu Kota dalam situasi tenang dan damai.
"Secara umum semua wilayah tenang damai, memang di sini kita perhatikan ada benturan karena itu kita monitor dari dekat," ujar Anies Baswedan di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019) malam.
Menurutnya aparat kepolisian sudah bekerja dengan baik menghalau massa yang bertindak anarkis.
Baca: Prabowo Jenguk Korban Unjuk Rasa di Rumah Aspirasi Cut Meutia
Anies mempercayakan sepenuhnya kepada mereka untuk mengendalikan kondisi Ibu Kota.
"Kita percaya kepada kepolisian bisa mengendalikan kondisi, sekarang sudah terkendali kondisinya," ujar dia.
Dalam kesempatan itu, Anies meninjau wilayah sekitar Hotel Pullman dekat Bundaran Hotel Indonesia (HI).
Ketika dia meninjau, kondisi di depan Gedung Bawaslu RI masih dijaga ketat aparat keamanan.
Massa di seberang utara, masih berkerumun.
Baca: 347 Orang Luka-luka dan 6 Meninggal Dunia Akibat Kerusuhan di Ibu Kota Selama Dua Hari Terakhir
Setelah Anies meninjau, massa di depan Bawaslu RI ricuh.
Aparat kepolisian berusaha keras menahan gempuran lemparan batu, bambu, hingga bom molotov.
Banyak gedung-gedung di sekitarnya lebih memilih tutup dan tidak menjalankan kegiatan sejak pagi.
Beberapa tempat komersial memasangi pagar kawat berduri di depan gerbang mereka.
Kondisi lalu lintas tampak lengang.
Baca: Respons Fadli Zon Sikapi Soal Ambulance Berlogo Gerindra Berisi Batu di Lokasi Unjuk Rasa
Tak banyak kendaraan yang lalu lalang.
Hingga pukul 22.00 WIB tadi, massa masih belum bubar dan memilih bertahan.
Mereka menyasar tempat semisal pos polisi hingga kendaraan yang terparkir.
Bahkan, massa juga membakar salah satu kios di wilayah Sabang dan beberapa motor yang terparkir di pos polisi Jalan Wahid Hasyim.
347 orang terluka
Tercatat 347 orang menjadi korban dalam kerusuhan yang terjadi sejak Selasa (21/5/2019) hingga Rabu (22/5/2019) malam.
Berdasarkan data yang diterima hingga Rabu (22/5/2019) pukul 20.00 WIB tercatat dari 347 korban tersebut mengalami luka-luka, 271 diantaranya masih dalam proses pendataan dan diagnosis.
Rinciannya, ada 21 jiwa luka ringan, 16 luka kategori berat, luka non trauma 33, dan 6 korban meninggal dunia.
Baca: Polisi Ungkap Rencana Pelaku Kerusuhan Provokasi Serang Jokowi di Johar
Para korban ditempatkan di Rumah Sakit Pelni sebanyak 78 orang, RS Mardi Waluyo 2 orang, RS Tarakan 122 orang, RS Mintohardjo 2 orang, RS Budi Kemuliaan 84 orang.
Kemudian RSUD Tanah Abang 28 orang, RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) 6 orang, serta 25 orang lainnya ditangani di posko lapangan.
"Ini per pukul 20.00 WIB, jumlah total korban 347 orang luka, diagnosanya ini dalam proses pendataan," ujar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019) malam.
Untuk mereka yang meninggal dunia, pihak Pemprov DKI masih belum bisa merilis resmi nama-namanya.
Baca: Polisi Kantongi Rekaman Perencanaan Penyerangan Terhadap Asrama Brimob Petamburan
Sebab Anies menilai keluarga yang bersangkutan harus lebih dulu mendapatkan informasi sebelum disebarluaskan di media.
Apalagi, ada 3 orang korban jiwa meninggal dunia yang berasal dari luar Ibu Kota.
"Ini dipastikan seluruh keluarganya dapat info dulu baru diumumkan. Jadi jangan sampai keluarga dengarnya dari luar. Karena itu kita tidak keluarkan nama sampai memastikan seluruh keluarganya mengetahui," kata dia.
257 orang jadi tersangka
Polda Metro Jaya menangkap 257 orang sebagai tersangka kerusuhan yang terjadi pada 22 Mei 2019 dini hari.
Para tersangka melakukan kerusuhan di Petamburan, depan Bawaslu, dan Gambir.
"Jadi untuk di Bawaslu ada 72 tersangka. Kemudian di Petamburan ada 156 tersangka, dan di Gambir ada 29 tersangka. Keseluruhan ada 257 tersangka," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, saat rilis di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (22/5/2019).
Baca: Ambulance Lalu Lalang Tangani Korban Ricuh Massa di Depan Kantor Bawaslu
Penangkapan yang terjadi Bawaslu dilakukan karena para perusuh mencoba untuk melawan petugas.
"Kemudian di Bawaslu itu kenapa kita lakukan penangkapan, karena yang bersangkutan melawan petugas yang sedang bertugas, kemudian memaksa masuk ke Bawaslu," tutur Argo.
Seperti diketahui, aksi unjuk rasa di depan Kantor Bawaslu, Jalan Thamrin, Jakarta, berlangsung ricuh. Bahkan kericuhan terjadi hingga Rabu pagi, (22/5/2019).
Baca: Terungkap, 3 Kasus Politik Uang di Jateng Dilakukan Caleg dari Partai Gerindra, PKS dan Golkar
Pengunjuk rasa yang berdemo di depan Bawaslu dipukul mundur aparat keamanan pada Rabu dini hari, (22/5/2019).
Masa yang sempat membakar sejumlah benda diantaranya ban tersebut dipukul mundur hingga kawasan Tanah Abang.
Baca: Polisi Temukan Rekaman Rapat Rancang Kerusuhan 22 Mei, Pengakuan Provokator Rencanakan Serang Jokowi
Kericuhan juga terjadi di dekat Asrama Brimob Tanah Abang hingga kawasan Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Tertunduk
Para pelaku kerusuhan ditampilkan kepada publik oleh aparat Polda Metro Jaya dalam rilis kerusuhan 22 Mei 2019 dini hari.
Para pelaku tampak telah mengenakan baju tahanan berwarna oranye.
Dari 257 tersangka, polisi membeberkan 12 tersangka dalam rilisnya.
Beberapa pelaku tampak memiliki tato di bagian tubuhnya.
Para pelaku menunduk ketika disorot kamera pewarta.
Bahkan sebagian tampak meringis.
Ada dua pelaku yang mengenakan penutup kepala.
Baca: Denny Indrayana dan Irman Putera Sidin Jadi Kuasa Hukum Prabowo-Sandi Gugat Hasil Pilpres 2019 ke MK
Selain itu, ada pelaku yang berambut gondrong serta berwarna pirang.
Para pelaku ini ditangkap di tiga tempat yakni Gambir, depan Bawaslu, dan Petamburan.
"Jadi untuk di Bawaslu ada 72 tersangka. Kemudian di Petamburan ada 156 tersangka, dan di Gambir ada 29 tersangka. Keseluruhan ada 257 tersangka," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, saat rilis di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (22/5/2019).
Seperti diketahui, Polda Metro Jaya menangkap dan menetapkan 257 orang sebagai tersangka kerusuhan yang terjadi pada 22 Mei dini hari tadi.
Para tersangka melakukan pelaku kerusuhan di Petamburan, depan Bawaslu, dan Gambir.
"Jadi untuk di Bawaslu ada 72 tersangka. Kemudian di Petamburan ada 156 tersangka, dan di Gambir ada 29 tersangka. Keseluruhan ada 257 tersangka," tutur Argo.
Baca: Soal Amplop Pengunjuk Rasa, Fadli Zon: Itu Hoaks, Saya Yakin Tidak Ada
Sebelumnya, aksi unjuk rasa di depan Kantor Bawaslu, Jalan Thamrin, Jakarta, berlangsung ricuh.
Bahkan kericuhan terjadi hingga Rabu (22/5/2019) pagi.
Pengunjuk rasa yang berdemo di depan Bawaslu dipukul mundur aparat keamanan, Rabu (22/5/2019) dini hari.
Baca: Wiranto Sebut Dalang Kericuhan Demo di Depan Bawaslu, Soroti Pernyataan Tokoh
Masa yang sempat membakar sejumlah benda diantaranya ban tersebut dipukul mundur hingga kawasan Tanah Abang.
Kericuhan juga terjadi di dekat Asrama Brimob Tanah Abang hingga kawasan Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta Pusat.