Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekumpulan massa aksi dari GNPF Ulama, FPI dan PA 212 menggelar penyampaian pendapat di sekitar Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (26/6) siang.
Di tengah orasi salah seorang dari atas mobil komando, tak jauh dari sana nampak terlihat seorang warga mengenakan pakaian serba hitam bertuliskan Jawara Banten, lengkap dengan ikat kepala "Raja Tega".
Dia membawa satu ekor ayam kampung berbulu hitam, kemenyan dan tiga buah cincin batu akik berukuran besar.
Diketahui, ia bernama Zaini. Warga asal Banten yang sudah mempersiapkan diri tunjukkan kebolehannya bermain debus.
Kemenyan ia taburkan di atas badan ayam kampung tadi. Kemudian ayam tersebut ditusuk-tusuk menggunakan paku berkarat sepanjang 15 cm.
Baca: Jelang Sidang Pembacaan Putusan, Hakim Mahkamah Konstitusi Gelar Rapat Internal
Ia memperlihatkan kondisi fisik ayam yang ditusuk tadi. Hasilnya, ayam tersebut tidak mengalami cidera sama sekali.
Lebih lanjut, Zaini menjelaskan dirinya sengaja datang ikut aksi hari ini, dengan berjalan kaki selama dua hari, dua malam dari rumahnya di Banten ke Jakarta Pusat.
"Saya dua hari dua malam jalan kaki dari Banten ke sini, ikut aksi," kata Zaini, di lokasi, Rabu (26/6/2019).
Raja Tega tersebut menyampaikan kedatangannya ke Jakarta agar dapat membuka pintu langit agar tuhan memberikan keteduhan kepada massa aksi.
Zaini menjelaskan, dirinya sengaja ikut kegiatan bersama massa lainnya dengan tujuan agar bisa doa bersama memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa menghadirkan keadilan, tanpa kecurangan.
"Saya ke sini untuk berdoa kepada tuhan agar tidak ada kecurangan dan biar teduh di sini biar nggak panas," pungkasnya.