Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Elite Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera mengapresiasi sikap Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) mengajak pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno untuk bersama-sama membangun bangsa.
"Apresiasi kepada Pak Jokowi yang berusaha rendah hati dengan mengajak Prabowo-Sandiaga ikut sama berjuang membangun bangsa," ujar Mardani Ali Sera yang juga Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga ini kepada Tribunnews.com,Minggu (30/6/2019).
Wakil Ketua Komisi II DPR RI sepakat dengan makna persatuan yang disampaikan Jokowi kepada Prabowo-Sandiaga dalam pidatonya di Komisi Pemilihan Umum, Minggu (30/6/2019).
Baca: Soal Rekonsiliasi, Jokowi: Tanyakan ke Pak Prabowo, Kapan Ketemu Pak Jokowi
Baca: Wakili Prabowo, Habiburokhman Salami Jokowi dan Cium Tangan Maruf Amin Usai Terima Keputusan KPU
Baca: Andre Rosiade Sebut Prabowo Cuma Pikirkan Bangsa, Burhanuddin Muhtadi: Sudjiwo Tedjo Akan Tertawa
"Selepas Pemilu kita memang perlu bersatu," tegas Mardani Ali Sera.
Meskipun demikian, imbuh dia, tetap perlu adanya penyeimbang alias keberadaan oposisi dalam pemerintahan lima tahun mendatang.
"Tapi tetap dengan perlunya ada penyeimbang, keberadaan oposisi adalah sehat bagi demokrasi kita," ucapnya.
Karena itu sebelumnya, Mardani Ali Sera mengajak semua koalisi Adil Makmur dan Rakyat Indonesia menjadi Oposisi Konstruktif bagi pemerintahan Presiden Joko Widodo– Maruf Amin.
"Saatnya kita merapikan barisan untuk menjadi oposisi yang kritis dan konstruktif sebagai kekuatan penyeimbang pemerintah. Selama kita istiqomah membela rakyat sama saja kebaikan yang di dapat, baik di dalam ataupun di luar pemerintahan," tegas Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandiaga itu kepada Tribunnews.com, Jumat (28/6/2019).
Baca: Ajakan Jokowi Kepada Prabowo dan Sandiaga Uno Usai Penetapan Calon Presiden Terpilih oleh KPU
Menurut Mardani Ali Sera, koalisi Adil Makmur sangat layak diteruskan menjadi kekuatan penyeimbang untuk mengawal agar pembangunan benar-benar ditujukan untuk kepentingan rakyat.
"Saatnya Membangun Oposisi kritis dan konstruktif. Untuk pembangunan bangsa berkelanjutan yang efektif perlu dikawal bersama, agar kesalahan-kesalahan periode sebelumnya bisa diperbaiki untuk kemakmuran rakyat," tegas Mardani Ali Sera.
"Kita berharap dan berdoa semoga kedepan bangsa ini memperoleh keberkahan, memuliakan ulama dan mencintai rakyatnya," ucapnya.
Ajakan Jokowi kepada Prabowo
Calon presiden terpilih Jokowi Widodo mengajak rivalnya dalam Pilpres 2019 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno untuk bersama-sama membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Hal itu ia sampaikan dalam sambutan, usai dirinya dan Maruf Amin itetapkan sebagai calon presiden dan calon wakil presiden terpilih oleh KPU RI.
"Saya mengajak Pak Prabowo Subianto dan Pak sandiaga Uno untuk bersama-sama membangun negara ini," kata Jokowi disambut tepuk tangan hadirin di Gedung KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Minggu (30/6/2019).
Baca: Menteri BUMN Telah Surati Garuda Minta Ganti Kantor Akuntan Publik
Baca: Karyawan Restoran Lompat dari Jendela demi Selamatkan Anak Kecil yang Tercekik Sabuk Pengaman
Baca: Hasil Akhir PSM Makassar vs Madura United Piala Indonesia, Satu Kaki PSM di Final
Jokowi sadar, Indonesia sevbagai negara besar tidak bisa hanya dibangun lewat satu-dua orang atau sekelompok tertentu saja.
Jokowi yakin, dua sosok tersebut adalah patriot yang menginginkan negara Indonesia makin kuat dan maju, serta adil dan makmur.
"Beliau berdua adalah patriot yang menginginkan negara kita makin kuat, makin maju dan adil dan makmur," sambungnya.
Dirinya dalam kesempatan itu juga mengajak segenap rakyat Indonesia melupakan perbedaan-perbedaan pilihan politik semasa kampanye kemarin.
Baca: Gerindra Tampung Aspirasi Pendukungnya Tentukan Langkah Politik Jadi Oposisi atau Gabung Pemerintah
Baca: Jokowi: Jangan Ada Lagi 01 02, Jangan Sampai Ada Lagi Antartetangga Tidak Saling Sapa
Katanya, jangan ada lagi perbedaan di tengah masyarakat. Bangsa Indonesia harus bersatu kembali, berdiri kokoh di atas dasar negara pancasila.
"Saya mengajak seluruh rakyat indonesia untuk melupakan perbedaan pilihan politik yang sempat membelah pihak 02 dan 01. Kita harus bersatu kembali menjadi Indonesia, berdiri Pancasila yang mempersatukan kita semuanya," ungkap dia.
Lebih lanjut, Jokowi-Ma'ruf mengucapkan rasa terima kasihnya atas kepercayaan rakyat Indonesia yang sudah memberikan tugas melanjutkan sejarah mengemban amanat rakyat kepada mereka.
Mereka berdua akan memeprioritaskan diri untuk mencapai cita-cita pendiri bangsa.
Serta berjuang sekuat tenaga melanjutkan pondasi periode pertama pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.
"Kami berdua akan berjuang sekuat tenaga, bekerja sekuat tenaga, untuk melanjutkan pondasi yang kami bangun bersama pak Jusuf Kalla pada periode pertama pemerintahan," ujarnya.
Jangan ada lagi 01 02
Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) berharap tidak ada lagi perpecahan akibat perbedaan pilihan politik usai gelaran Pilpres 2019.
Jokowi berharap masyarakat menghilangkan kebencian akibat perbedaan pilihan poltik mulai dari lingkungan terdekat.
Hal itu disampaikan Jokowi dalam jumpa pers usai KPU resmi menetapkan dirinya bersama Maruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden terpilih 2019-2024 di Gedung KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (30/6/2019).
Baca: Gerindra Tampung Aspirasi Pendukungnya Tentukan Langkah Politik Jadi Oposisi atau Gabung Pemerintah
Baca: Timo Scheunemann: Liga Kompas Sangat Positif, Saya Acungi Jempol
Baca: Komedian Nurul Qomar Bantah Lakukan Pemalsuan Dokumen SKL, Berikut Penjelasannya
"Jangan ada lagi 01 02. Jangan sampai ada lagi antartetangga tidak saling sapa. Antarkawan tidak saling omong. Karena semua kita adalah saudara sebangsa dan setanah air," kata Jokowi.
Lebih lanjut, Jokowi meminta semua pihak untuk bersatu lagi dan bersama-sama menjaga persatuan.
Ia juga meminta semua pihak untuk bersama-sama lagi membangun negara dan memajukan bangsa dan negara.
"Marilah kita bekerja kembali. Negara ini memerlukan kerja keras kita semuanya tanpa kecuali," jelasnya.
Jokowi satu mobil bersama Maruf Amin
Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin tiba di kantor KPU RI sekira pukul 15.54 WIB.
Pantauan tribunnews.com, Jokowi diketahui menumpang mobil Ma'ruf Amin. Mereka berangkat dari Istana Negara sekitar lima menit sebelum tiba di lokasi.
Ma'ruf Amin turun dari pintu sebelah kanan mobil, sementara Jokowi dari sisi lainnya.
Keduanya kompak mengenakan atasan warna putih dengan bawahan celana hitam untuk Jokowi, dan Ma'ruf Amin sarung warna hijau.
Setibanya di lokasi, paslon 01 kemudian disambut oleh Komisioner KPU RI Hasyim Asy'ari.
Ketika awak media yang sudah menunggu memanggil untuk dimintai tanggapannya seputar penetapan dirinya sebagai presiden terpilih periode tahun 2019-2024, Jokowi hanya melemparkan senyumnya saja.
Dituntun Hasyim, Jokowi-Ma'ruf kemudian menuju lantai 2 Gedung KPU RI untuk mengikuti rapat pleno.
Kompak berpakaian putih
Pasangan Calon Presiden-Calon Wakil Presiden nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin terlihat menebar senyum saat tiba di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Minggu (30/6/2019).
Pantauan Tribunnews, sekitar pukul 15.52 WIB, Paslon 01 Jokowi-Ma'ruf terlihat tiba di Gedung KPU RI.
Keduanya turun dari mobil berwarna hitam.
Jokowi-Ma'ruf Amin tampak kompak mengenakan pakaian berwarna putih.
Baca: Alur Penetapan Jokowi dan Maruf Amin sebagai Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih
Baca: Momen Penetapan Jokowi Presiden 2019-2024, Wiranto: Awal Baik untuk Lanjutkan Pembangunan
Baca: Andre Rosiade Tegaskan Prabowo-Sandi Tak Akan Bawa Sengketa Pilpres 2019 ke Mahkamah Internasional
Keduanya terlihat menebar senyum kesejumlah awak media yang telah menunggu.
Lambaian tangan Jokowi-Ma'ruf terlihat menyapa sejumlah awak media.
Komisioner KPU Hasyim terlihat menyambut kedatangan Jokowi-Ma'ruf Amin.
Rombongan kemudian bergegas masuk kedalam gedung KPU RI.
Kehadiran Jokowi-Ma'ruf ini untuk menghadiri rapat pleno terbuka Presiden-Wakil Presiden terpilih 2019-2024.
KPU akan menetapkan Paslon 01, Jokowi-Ma'ruf Amin sebagai pemenangan Pilpres 2019.