LSI Denny JA menyebut jika konstestasi Pilpres 2024 diprediksi akan lebih panas dan kompetitif dibandingkan Pilpres 2019.
TRIBUNNEWS.COM - Kontestasi Pilpres 2024 diprediksi lebih panas dan kompetitif dibanding Pilpres 2019. Pendiri lembaga survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Denny JA mengatakan, hal itu disebabkan oleh seimbangnya persaingan antarkandidat dan adanya pertarungan ideologis antara empat kelompok ideologi.
"Ketika semuanya lebih seimbang dengan aroma pertarungan ideologis maka gonjang-ganjing politik akan jauh lebih heboh," kata Denny dalam konferensi pers di Kantor LSI Denny JA, Selasa (2/7/2019).
Denny menuturkan, seimbangnya persaingan antarkandidat disebabkan oleh tidak adanya calon yang berstatus petahana.
Baca: Peneliti LSI Denny JA Prediksi Kemungkinan Ahok Jadi Sosok Pemberi Efek Kejut Dalam Pilpres 2024
Baca: LSI Denny JA Sebut Ahok Masih Punya Peluang Maju Pilpres 2024
Menurut Denny, hal itu membuat tidak ada kandidat yang mempunyai modal lebih.
"Yang nanti bertarung ini adalah calon-calon yang lebih seimbang, tidak ada lagi incumbent, petahana tak lagi ikut, Jokowi tak lagi ikut," kata Denny.
Sebelumnya, Denny menyebut kontestasi Pilpres 2024 akan diwarnai pertarungan antara empat ideologi yakni ideologi politik reformasi, ideologi Islam Politik, ideologi 'kembali ke UUD 1945 yang asli', serta ideologi Hak Asasi Manusia.
Menurut Denny, pertarungan keempat ideologi itu sudah mulai terjadi sejak pilpres 2019 dan dapat terus memuncak hingga pilpres 2024 mendatang.
"Pilpres 2024 akan semakin ramai karena empat ideologi itu kembali bertarung. Bisa jadi keempat-empatnya lebih kuat, lebih punya pengalaman," kata Denny.
Baca: Diprediksi Prabowo Akan Bertarung Kembali di Pilpres 2024, Juga Sandiaga dan Anies
Baca: Satu Persatu Pendukung Prabowo Temui Jokowi, Benarkah Karpet Merah AHY untuk Pilpres 2024?
Selain itu, LSI Denny JA juga menilai bahwa mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masih punya peluang untuk berlaga pada Pilpres 2024.
Peneliti LSI Denny JA, Rully Akbar mengatakan, nama Ahok berpeluang besar menjadi "kuda hitam" yang memberi efek kejut pada kontestasi Pilpres 2024.
"Bisa jadi Basuki Tjahaja Purnama masuk sebagai sosok misterius, Mr X yang nomor 15 tadi. Dia menjadi sosok yang memberi efek kejut ke depan nanti ketika di 2024 nanti," kata Rully di Kantor LSI Denny JA, Selasa (2/7/2019).
Rully menuturkan, nama Ahok saat ini belum masuk bursa karena statusnya yang tidak memegang jabatan pemerintahan maupun jabatan partai politik tertentu.
Menurut Rully, peluang Ahok akan lebih besar jika ia mendapat amanah mengisi pos-pos penting, sehingga dapat menunjukkan kinerjanya dan kembali mencuri perhatian publik.
Baca: Ini Prediksi 15 Tokoh Maju Bursa Capres 2024: Prabowo, Ridwan Kamil Hingga Sri Mulyani
Baca: Bagaimana Peluang Prabowo Jadi Capres 2024? Ini Analisis Pengamat
Rully menuturkan, nama Ahok saat ini belum masuk bursa karena statusnya yang tidak memegang jabatan pemerintahan maupun jabatan partai politik tertentu.
Menurut Rully, peluang Ahok akan lebih besar jika ia mendapat amanah mengisi pos-pos penting, sehingga dapat menunjukkan kinerjanya dan kembali mencuri perhatian publik.
"Ketika dia misalnya nanti sudah mulai aktif kembali di jabatan-jabatan publik, dari situlah Pak Ahok bisa menunjukkan prestasi ke depannya supaya ada efek pemilih untuk memilih Ahok sebagai the next president," kata Rully.
(Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Tak Ada Petahana, Pilpres 2024 Diprediksi Lebih Panas