Capres terpilih Joko Widodo (Jokowi) buka-bukaan soal calon menteri di kabinetnya kelak dan ia tak memungkiri jika nantinya ada anak-anak muda.
TRIBUNNEWS.COM - Capres terpilih Joko Widodo (Jokowi) membeberkan calon menteri yang nantinya akan mengisi kursi di kabinetnya.
Seperti yang telah diketahui, Jokowi ditetapkan sebagai capres terpilih dalam Pilpres 2019 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Minggu (30/6/2019) lalu.
Dikutip Tribunnews.com dari tayangan Kompas Pagi, awalnya pembawa acara yang merupakan pemimpin redaksi Harian Kompas ini menanyakan soal kabinet yang nantinya akan bekerja bersama Jokowi.
Baca: Ajakan Jokowi Ke Prabowo-Sandi Bukan Sinyal Bagi-bagi Kursi Kabinet
Baca: Jokowi Undang TKN dan TKD ke Istana Bogor
Pembawa acara tersebut juga menyinggung soal ajakan kepada non koalisi untuk bergabung di dalam kabinet Jokowi-Maruf Amin.
Menurut Jokowi, setiap periode waktu memiliki tantangan berbeda.
Maka dari itu, kata Jokowi, dirinya akan memilih kabinet yang baru untuk bekerja bersama dirinya dan Maruf Amin.
"Yang pertama setiap periode waktu itu diperlukan kabinet yang berbeda, karena tantangannya juga berubah. Sehingga ini nanti kabinet yang kita bentuk memang, yang pertama Menterinya harus memiliki sense untuk mengeksekusi program itu tepat dan cepat. Artinya dia eksekutor kuat," ujar Jokowi.
Baca: Bagaimana Respon Bamsoet, Airlangga Boyong Ketua DPD Golkar Bertemu Jokowi?
Baca: Calon Menteri Jadi Isu Hangat, Sejumlah Nama Beredar, Tanggapan Jokowi Hingga Peluang Demokrat
Jokowi pun juga menyinggung soal menteri yang harus pintar mengatur menejemen, sehingga nantinya organisasi kementerian efektif.
Jokowi juga mengatakan akan mengisi generasi muda di kabinet barunya.
Dirinya juga tak memungkiri jika nantinya di dalam kabinetnya akan diisi menteri yang berumur 25 tahun.
"Dan kabinet yang baru mungkin akan banyak diwarnai oleh yang muda-muda. Yang bisa saja ada menteri umur 25 tahun, kenapa tidak? Tapi dia harus mengerti manejerial, mampu mengeksekusi program yang ada. Ya umur 30-an mungkin akan banyak," ungkap Jokowi.
Baca: Berita Terkini Bocoran Susunan Kabinet Jokowi-Maruf Amin, Luhut Tak Pernah Ditawari, Pakde Karwo?
Baca: Tentukan Arah Politik Pasca Penetapan KPU, BPN: Prabowo Bersedia Bertemu Jokowi
"Karena memang sekarang ini dan ke depan diperlukan orang yang dinamis, fleksibel dan mampu mengikuti perubahan jaman yang cepat sekali sekarang ini, enerjik, dan itu ada di anak muda," imbuh Jokowi.
Berikut Video Wawancara Bersama Jokowi:
Gerindra Persilahkan Bila Ada yang Mau Gabung ke Koalisi Jokowi
Wakil Sekretaris Jenderal Gerindra, Andre Rosiade buka suara terkait sejumlah partai di koalisi Prabowo-Sandi yang ingin bergabung dengan Jokowi.
Apalagi Prabowo telah membubarkan Koalisi Indonesia Adil dan Makmur pasca-putusan MK.
Menurutnya, alasan Prabowo membubarkan koalisi Adil dan Makmur untuk mengembalikan mandat partai masing-masing.
Baca: Jokowi Sebut Kabinet Barunya Akan Banyak Diwarnai Anak Muda
Baca: Jokowi Akan Bertemu Prabowo, Luhut: Biarkan Orang Baik Ketemu, yang di Luar Jangan Resek
"Bubarkan itu kan sengaja oleh Pak Prabowo untuk mengembalikan mandat, karena koalisi ini kan dibangun berdasarkan Pilpres 2019."
"Setelah Pilpres selesai prosesnya selesai tentu mandatnya dikembalikan," ungkap Andre Rosiade dalam acara Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, edisi Senin (1/7/2019),
Dengan hal tersebut diharapkan setiap partai dapat menentukan pilihannya sendiri.
"Sehingga partisipasi partai punya ide untuk menentukan pilihan. Kami kan tidak ingin menyandera juga kalau ada yang mau pindah atau loncat pagar."
"Jadi kita kembalikan masing-masing partai," sambung Andre Rosiade.
(Tribunnews.com/Whiesa/Sri Juliati)