TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, mengisyaratkan siap apabila berada di posisi sebagai oposisi pada pemerintahan Presiden-Wakil Presiden Joko Widodo-Maruf Amin, pada 2019-2024.
"Seperti di luar negeri. Oposisi juga siap. Check and Balance siap," kata calon presiden nomor urut 02 di pemilihan presiden (pilpres) 2019 itu, setelah santap makan siang dengan Joko Widodo di Sate Khas Senayan, FX Sudirman, Jakarta Pusat, Sabtu (13/7/2019).
Dia menegaskan, pentingnya persatuan Indonesia. Sehingga, apabila berada di posisi oposisi, dia tidak mempermasalahkan hal tersebut.
"Yang penting kita negara kita kuat, kita bersatu," tambahnya.
Pertemuan 17 Menit
Pertemuan antara Jokowi dan Prabowo hari ini, Sabtu (13/7/2019) ramai diperbincangkan dan diacungi jempol oleh banyak pihak.
Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung mengatakan selama kurang lebih 17 menit, Jokowi dan Prabowo berbincang duduk bersebelahan di dalam MRT yang membawa mereka dari Lebak Bulus ke FX Senayan.
"Tadi waktu di gerbong, beliau kurang lebih 17 menit hanya berdua bicara apa yang jadi pembahasan berdua," ucap Pramono saat ditemui di FX Senayan, Jakarta.
Pertemuan keduanya tampak cair, terkadang diseingi oleh tawa dan canda.
Pramono berharap kedepan Jokowi dan Prabowo bisa bekerja sama.
"Tentu harapannya kedepan untuk bisa bekerja sama, secara terbuka Pak Jokowi dan Prabowo juga sampaikan seperti itu. Tapi untuk merubah apa yang terjadi dalam pertarungan yang cukup sengit kan tidak mudah," tegasnya.
"Beliau sudah komitmen tidak ada 01 dan 02, tidak ada kampret dan cebong. Yang ada adalah Garuda Merah Putih. Menurut saya ini adalah simbolisasi yang sangat baik bagi dua pemimpin ini dan harapannya pendukung bisa sama," tambahnya lagi.
Peran Kepala BIN
Baca: Tak Setuju Prabowo dan Jokowi Bertemu, Ustaz Sambo: Berat Mengambil Keputusan di Posisi Prabowo
Gagasan pertemuan Presiden Terpilih Jokowi dengan Prabowo hari ini, Sabtu (13/7/2019) terlaksana atas campur tangan dari Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Budi Gunawan.
Hal ini turut diamini oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung saat ditemui di FX Sudirman, Jakarta Selatan usai mengawal pertemuan Jokowi dan Prabowo.
"Ya Pak Budi Gunawan ini kan Kepala BIN ya. Tentunya bekerja tanpa ada suara dan alhamdulilah apa yang dikerjakan hari ini tercapai," singkat Pramono.
Pantauan Tribunnews.com, Budi Gunawan tampak hadir mulai dari MRT Lebak Bulus hingga FX Senayan.
Bersama-sama dengan Pramono, Budi Gunawan mengawal kehadiran Prabowo.
Saat Jokowi dan Prabowo, membuat keterangan pers di Stasiun Istora Mandiri, Budi Gunawan juga hadir mendampingi keduanya di belakang.
Beberapa kali tampak Budi Gunawan bertepuk tangan mengapresiasi pernyataan-pernyataan Jokowi dan Prabowo.
Selamat Bekerja
Sementara itu, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto secara langsung mengucapkan selamat kepada Jokowi sebagai Presiden Terpilih.
Ucapan selamat ini diucapkan saat keduanya bertemu di Stasiun MRT Istora Mandiri, Sabtu (13/7/2019).
"Jadi saya ucapkan selamat bekerja. Menjadi presiden itu mengabdi. Masalah yang dipikul besar. Kami siap membantu kalau diperlukan. Mohon maaf kalau kita mengkritisi bapak sekali-sekali," ujar Prabowo.
"Saya mengerti banyak yang mungkin masih emosional. Kita mengerti banyak hal yang kita harus perbaiki. Intinya saya berpendapat bahwa antara pemimpin kalau hubungannya baik, kita saling ingatkan. Kalau beliau mau ketemu saya, ya saya akan manfaatkan untuk menyampaikan hal demi kebaikan bersama," ungkap Prabowo.
Merespon itu, Jokowi langsung tersenyum. Kedua tokoh ini langsung saling pandang dan bersalaman.
Lanjut mereka berjalan beriringan menuju FX Senayan untuk santap siang bersama di Sate Khas Senayan.
Ucapan Selamat
Di sela pertemuannya dengan Presiden Terpilih Jokowi, mulai dari Stasiun MRT Lebak Bulus hingga FX Sudirman, Prabowo sempat mengungkapkan mengapa selama ini dirinya belum mengucapkan selamat secara langsung pada Jokowi.
"Ada yang bertanya kenapa Pak prabowo belum ucapkan selamat atas ditetapkannya Pak Jokowi sebagai presiden 2019-2020," ujar Prabowo di Stasiun MRT Istora Mandiri, Sabtu (13/7/2019).
"Saya katakan saya ini sebagaimanapun ada ewuh pakewuh, ada toto kromo. Jadi kalau ucapan selamat maunya langsung tatap muka," kata Prabowo lagi.
Prabowo juga menegaskan selama ini dirinya dengan Jokowi bersahabat dan berkawan. Sehingga jika terkadang saling bersaing dan mengkritik itu merupakan bagian dari tuntutan politik dan semokrasi.
"Jadi kalau kita kadang-kadang bersaing, kadang saling mengkritik itu tuntutan politik dan demokrasi. Tapi sesudah berkompetisi dan bertarung dengan keras, kita tetap dalam kerangka keluarga besar RI. Kita sama-sama anak bangsa. Sama-sama patriot dan sama-sama ingin berbuat yang terbaik untuk bangsa," imbuhnya.
Sebelumnya, calon presiden Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo yang merupakan rivalnya dalam Pilpres 2019, Sabtu (13/7/2019) di Stasiun MRT Jakarta.
Menurut Prabowo, lokasi pertemuan di Stasiun MRT ini merupakan ide Jokowi.
Prabowo bilang, Jokowi tahu bahwa ia belum pernah naik MRT sehingga pertemuan digelar sambil naik MRT.
"Sebagaimana saudara saksikan, saya dan Pak Jokowi bertemu di atas MRT, ini juga gagasan beliau. Beliau tahu bahwa saya belum pernah naik MRT," kata Prabowo di Stasiun MRT Senayan.
Baca: Prabowo dan Jokowi Bertemu, Gerindra: Momentum Kedua Pendukung untuk Berdamai