TRIBUNNEWS.COM - Kondisi seperti sekarang ini terbilang sangat membahayakan Tribunners, mengapa? karena cuaca sangat tidak menentu.
Peralihan dari panas menuju hujan tidak bisa diprediksikan lagi.
Nah kondisi ini yang sering mengakibatkan penyakit menyerang tubuh manusia.
Salah satu penyakit virus yang mudah berkembang dalam kondisi seperti ini adalah DBD (Demam Berdarah Dengue).
Dalam rangka memperingati Hari Demam Berdarah secara nasional, Memes dan Gilang mau bahas tentang bahaya DBD yang masih mengintai kita semua Tribunners.
Sebelum kita bahas bahaya DBD nih ya, aku mau ngenalin dulu apasih DBD itu?
DBD atau demam berdarah dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh salah satu dari empat virus dengue.
Demam berdarah merupakan penyakit yang mudah menular.
Sarana penularan demam berdarah sendiri berasal dari gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albocpictus.
Penyakit demam berdarah disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
Kedua nyamuk dapat menggigit di pagi hari sampai sore menjelang petang. Penularan terjadi saat nyamuk menggigit dan menghisap darah seseorang yang sudah terinfeksi virus dengue, ketika nyamuk tersebut mengigit orang lain, maka virus akan tersebar.
Hal tersebut terjadi karena nyamuk berperan sebagai medium pembawa (carrier) virus dengue tersebut.
Orang-orang yang berisiko terkena DBD adalah orang yang pernah ngalamin infeksi virus dengue, terus orang yang bepergian ke daerah tropis, dan juga bayi atau orang lanjut usia juga bisa kena.
Jadi DBD ini nggak pilih kasih Tribunners, dia bisa nyerang manusia kapan pun dia mau jikalau manusia tersebut mempunyai kekebalan tubuh yang lemah.
Gejala-gejala DBD umumnya timbul 4-7 hari sejak gigitan nyamuk, dan dapat berlangsung selama 10 hari.
Gejalanya antara lain:
-Demam tinggi mencapai 40 derajat celsius,
-Nyeri kepala berat;
-Nyeri pada sendi, otot, dan tulang;
-Nyeri pada bagian belakang mata;
-Nafsu makan menurun;
-Mual dan muntah;
-Pembengkakan kelenjar getah bening;
-Ruam kemerahan sekitar 2-5 hari setelah demam;
-Kerusakan pada pembuluh darah dan getah bening; dan
-Perdarahan dari hidung, gusi, atau di bawah kulit.
Saat demam berdarah terlambat untuk ditangani, maka komplikasi akan terjadi. Komplikasi demam berdara atau dengue shock syndrome (DSS) memiliki beberapa gejala dan tanda, yaitu:
-Tanda perdarahan, seperti mimisan, gusi berdarah, perdarahan di bawah kulit, muntah hitam, batuk darah, maupun buang air besar dengan feses kehitaman;
-Tekanan darah menurun;
-Kulit basah dan terasa dingin;
-Denyut nadi melemah;
-Frekuensi buang air kecil menurun dan jumlah urine yang keluar sedikit;
-Mulut kering; dan
-Sesak nafas atau pola napas tidak beraturan.
Jika tidak segera dilakukan penanganan, maka bisa mengakibatkan gangguan fungsi organ tubuh yang berujung pada kematian. (*)
Simak Tribunnews Podcast di Spotify