TRIBUNNEWS.COM - Simak episode Tribunnews Podcast selengkapnya di Spotify.
Puasa Syawal merupakan salah satu puasa yang dianjurkan, karena memiliki pahala yang sangat besar.
Melansir dari laman Tribunnews, dalam sebuah hadis Riwayat Muslim disebutkan, seseorang yang berpuasa Syawal selama enam hari berturut-turut maka pahalanya seperti orang yang berpuasa sepanjang tahun.
Rasulullah SAW bersabda:
مَن صامَ رَمَضانَ ثُمَّ أتْبَعَهُ سِتًّا مِن شَوَّالٍ، كانَ كَصِيامِ الدَّهْر
Barangsiapa berpuasa Ramadhan, lalu menyambungnya dengan enam hari di bulan Syawal,maka dia seperti berpuasa sepanjang tahun.” (HR Muslim: 1164)
Lalu bagaimana jika ingin berpuasa Syawal namun memiliki utang puasa Ramadhan?
Manakah yang harus didahulukan, membayar utang puasa Ramadhan atau berpuasa Syawal?
Melalui tayangan di kanal YouTube Muslimah Hijrah ID, Ustaz Adi Hidayat menjelaskan hal tersebut.
Ia menjelaskan jika terdapat dua pendapat ulama dalam menyikapi kasus ini.
Pendapat pertama ialah pendapat yang sangat ketat, di mana saat terjadi dalam situasi tersebut lebih baik mendahulukan yang wajib.
Hal ini disebabkan oleh sifatnya yang wajib, di mana kewajiban dalam tatanan hukum Islam menajadi prioritas.
Setelah membayar puasa Ramadhan, maka seseorang tersebut dapat melanjutkan dengan puasa 6 hri bulan Syawal.
Namun apabila tidak sampai meneruskan puasa Syawal, maka sudah dituliskan pahala Syawal atas puasa qadha yang telah dilakukan.