Laporan wartawan Tribunnews.com, Andri Malau
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mengatakan telah menegur panitia PON dalam hal ini PB PON. Hal ini buntut atlit dari kontingen Jawa Barat dan Sumatra Barat untuk cabang olahraga polo air PON Riau yang menginap di kamar Hotel Indrapura Pekanbaru yang terancam keluar dari penginapan oleh pengelola akibat kesalahan administrasi pelunasa sewa kamar.
TegaS dikatakan Agung, bahwa dirinya sudah meminta panitia untuk menyelesaikan permasalahan ini segera.
"Panitia, PB PON, harus menyelesaikannya," ungkap Agung yang juga ketua Tim eksistensi pelaksanaan PON XVIII Riau kepada Tribun, Jakarta, Selasa (11/9/2012).
Karena itu, dia berharap kejadian serupa tidak kembali terulang. Pasalnya, sebagaimana dikatakannya sebelumnya,pemerintah pusat berkomitmen untuk mempercepat pembenahan pelaksanaan PON di Riau.
Agung juga mengatakan dalam pertemuan bersama tim teknis, Senin (13/8/2012) di Kementerian Dalam Negeri (Kemdagri), disepakati akan menggunakan dana sekitar Rp260 miliar untuk penyelenggaraan PON.
Tegas dikatakan, anggaran ini hanya ditujukan untuk penyelenggaraan PON. Tidak untuk tujuan penyelesaian pengerjaan venue atau yang lainnya.
“Uangnya Rp100 miliar ada di Kemenpora, dan ada juga dananya di daerah, di APBD kurang lebih Rp160 miliar. Jadi totalnya Rp260 miliar. Itu untuk penyelenggaraan PON,” terangnya.
Hal ini diambil mengingat waktu pelaksanaan PON yang sudah mepet. Sehingga dibutuhkan satu diskresi dan payung hukum agar dana sekitar RP260 miliar tersebut bisa dipergunakan untuk penyelenggaran even olahraga paling bergengi di tingkat nasional ini.
Sementara itu,Ketua PB PON Bidang Akomodasi Indra Bangsawan menyatakan masalah kontingen cabang olahraga polo air asal Jawa Barat dan Sumatra Barat terkait penginapan yang sebelumnya sempat terancam telah selesai.
"Semua permasalahan kecil itu telah selesai. Pihak rombongan paskibra harus mengalah sebagai tuan rumah," kata Indra Bangsawan di Pekanbaru pada Senin (10/9) malam.
Sebelumnya kontingen polo air Jabar dan Sumbar sempat terancam diusir oleh pihak pemilik Hotel Indrapura karena pelunasan kamar yang disewa Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON) hanya sampai tanggal 10 September.
"Namun setelah kami rundingkan antara pihak pemilik hotel dengan kontingen serta koordinator paskibra, akhirnya disepakati kedua kontingan asal Jabar dan Sumbar tetap menginap di hotel itu. Sementara pihak paskibra harus rela mengala menginap di hotel lain," katanya.
Indra mengatakan permasalahan terkait akomodasi kontingen polo air itu hanya sebuah kesalahpahaman antara pihaknya dengan pemilik atau manajemen hotel.
"Kami sebenarnya bukan memberikan uang pelunasan penginapan selama lima hari (sejak tanggal 5-10 Aeptember). Melainkan uang itu adalah sebagai pemula saja dan niatnya adalah untuk selama PON di gelar," katanya.
Kontingen Sumatra Barat dan Jawa Barat untuk cabang olahraga polo air PON Riau yang menginap di kamar Hotel Indrapura Pekanbaru sebelumnya terancam keluar dari penginapan akibat kesalahan administrasi pelunasan biaya sewa kamar.
"Ada sebanyak 17 kamar yang disewa oleh Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PB-PON) untuk kontingen polo air asal Jabar dan Sumbar. Mereka telah salah administrasi hingga harus meninggalkan kamar hotel malam ini juga," kata Manajer Opreasional Hotel Indrapura Pekanbaru Ansori. Ada lebih 40 orang atlet serta offecial yang menginap di 17 kamar pada hotel itu.
Baca juga: