Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Presiden Susilo BambangYudhoyono dan rombongan mendarat di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru sekitar pukul 13.30, disambut oleh sejumlah menteri yang telah lebih dulu tiba di Pekanbaru dan Gubernur Riau Rusli Zainal.
Presiden SBY ke Pekanbaru untuk membuka secara resmi PON XVIII Riau.
Ia beristirahat sejenak di ruang peristirahatan terminal VIP Bandara SSK II.
Keluar dari gerbang bandara, puluhan ribu pelajar sekolah dasar hingga menengah atas, dengan seragam lengkap dan bendera merah putih mini, mengelu-elukan kedatangan presiden.
Mereka berjejer di sepanjang Jalan Sudirman, Pekanbaru, mulai dari pintu keluar bandara, hingga lebih sepuluh kilometer menuju rumah dinas Gubernur Riau di Jalan Gajah Mada.
Sesekali para pelajar ini menyanyikan lagu Indonesia Raya secara berirama dan meneriakkan "Selamat Datang Pak Presiden".
"Semoga saja nanti kaca jendela mobilnya (Presiden) dibuka," harap Marlayli, siswi SMU 8 Pekanbaru, yang telah menunggu kedatangan SBY di depan kantor Gubernur Riau sejak pukul 10.30.
Benar saja, saat rombongan kepresidenan melintas, Presiden SBY tidak menutup kaca jendela. Ia membuka hampir seluruh kaca jendela mobilnya sambil melambaikan tangan.
Walaupun cuma beberapa detik Presiden SBY melintas di depannya, ia merasa puas. Sayang, ia tidak bisa mengabadikan moment tersebut.
"Ternyata (SBY) tidak sombong. Mau membuka jendela," demikian seloroh siswi lainnya yang hampir 1,5 jam menunggu presiden.
Personel TNI dan Polri tampak siaga. Di setiap persimpangan terdapat empat hingga lima aparat keamanan. Selain itu, banyak anggota TNI yang lalu lalang di Jalan Jenderal Sudirman.
Selasa sore, kirab api utama PON menyusuri jalan-jalan utama Pekanbaru. Iring-iringan belasan pembawa kirab api PON sambil menyuarakan yel-yel. Di belakang mereka, tampak iringan mobil dan beberapa bus mengangkut para atlet, yang dijaga ketat oleh polisi.
Para atlet melambaikan tangan dari atas bus, disambut oleh masyarakat yang berdiri sepanjang Jalan Sudirman, sambil bersorak dan berteriak menyapa dengan girang.