Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Hendra Eifivanias
TRIBUNNEWS.COM – Kondisi venue dayung Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII yang ada di Kebun Nopi, Kuantan Singingi, dari jauh memang terlihat megah. Tapi setelah dilihat dari dekat, ternyata banyak hal yang bisa membuat orang miris melihatnya.
Sejumlah fasilitas di venue inipun belum bisa difungsikan. Penutup lampu taman yang terpasang berjejer indah di pinggir danau, ada yang sudah rusak dan hampir lepas dari dudukannya.
Tidak hanya itu, fasilitas tenda yang difungsikan sebagai tempat istirahat atlet sampai hari kelima pelaksanaan lomba belum dialiri listrik. Akibatnya, air conditioner (AC) yang ada di dalam tenda itu tak bisa difungsikan. Padahal tenda inilah yang menjadi pusat berkumpulnya atlet ketika lomba maupun latihan.
Masih terkait tenda, menjelang pelaksanaan lomba beberapa hari lalu, sebuah perahu rowing untuk double scull milik kontingen Jawa Barat (Jabar) rusak. Menurut pelatih rowing Jabar, Syafriel kepada Tribun Pekanbaru, perahu itu rusak akibat terkena tenda yang ambruk. Akibatnya, perahu yang di pasaran harga minimalnya belasan juta rupiah itu bocor hingga tak bisa diturunkan untuk bertanding.
Tribun penonton di venue juga hanya ada dua. Satu tribun terletak di samping menara finish dengan jumlah kursi yang sangat terbatas. Di samping itu ketika turun hujan ada beberapa titik atap yang terlihat bocor. Sementara satu tribun penonton lain letaknya kurang strategis karena berada jauh dari lintasan lomba.
Sejumlah material bangunan juga masih terlihat berserakan di halaman venue yang ada di Kecamatan Kuantan Mudik ini. Lalu di dekat tenda atlet, kondisi lahan berlumpur dan digenangi air. Genangan air juga bisa dilihat di permukaan lintasan pengamatan lomba yang tersedia di pinggir danau.
Sementara itu, belasan tiang bendera kontingen yang tumbang pada hari Senin (10/9/2012) lalu tampak sudah diperbaiki panitia. Pengamatan Tribun dalam pelaksanaan lomba kemarin, tiang sudah berdiri tegak. Bendera kontingen pun sudah dikibarkan.
Ketua panitia pelaksana cabor Dayung, Hardison yang ditanyai terkait kondisi venue mengakui adanya beberapa keterbatasan. Misalnya ada beberapa fasilitas yang belum bisa difungsikan karena tak tersedia instalasi listrik.
Misalnya, AC di tenda atlet serta beberapa ruang di gedung Media Center. Hardison juga tak bisa memberi banyak keterangan terkait permasalah yang ada karena venue dayung memang belum diserahterima dari perusahaan pelaksana proyek ke pemerintah daerah.