Laporan Wartawan Tribun Batam, Iman Suryanto
TRIBUNNEWS.COM – Sendetor Meranto, pegulat asal Provinsi Kepulauan Riau, (Kepri) terpaksa 'angkat kaki', setelah dikalahkan pegulat asal Kalimantan Tengah, Joko Santoso, dalam pertandingan gulat Greco Roman kelas 74 kilogram, di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII Riau 2012, Jumat (14/9/2012) siang, di GOR Universtias Islam Riau (UIR).
Dengan kalahnya Sendetor, harapan Kepri mendulung medali dari cabang olahraga gulat menjadi kandas, mengingat Ia merupakan satu-satunya atlet dari cabor ini.
Dari pantauan Tribun Batam di lokasi pertandingan, di awal-awal pertandingam terlihat Sendetor sudah memberikan perlawanan. Namun Joko yang memiliki kelincahan dan tubuh yang lebih gempal, tak mampu diatasi Sendetor. Bahkan dua kali Joko berhasil membanting Sendetor.
Pelatih Sendetor, Lee Petrus Hendrawijaya, saat ditemui Tribun mengungkapkan, Joko lebih pengalaman dari Sendetor, yang baru pertama kali turun di ajang sekelas PON. Sedangkan untuk stamina, skill hingga jam terbang, Kepri masih jauh tertinggal. "Kita semuanya kalah dengan Joko," ungkapnya.
Ia juga mengungkapkan, sebelum terjun di ajang PON, Sendetor adalah atlet Batam yang sudah mengikuti training centre (TC) di Batam. "Ini pertama kalinya Sendetor, pengalaman dan mental jauh," tegas Lee.
Dengan kekalahan tersebut maka sudah dipastikan tim gulat Kepri harus pulang kampung ke Batam. "Gulat memang tidak ditargetkan KONI. Tapi kami ingin tampil terbaik. Sayang hasilnya begini. Saya atas nama pribadi minta maaf kepada masyarakat Kepri," tegasnya.
Disinggung mengenai pembinaan atlet gulat di Provinsi Kepri, Lee menyatakan olahraga gulat memang masihlah baru 2 tahun berkembang, dan masih banyak yang harus dilakukan KONI dan PGSI untuk memajukan olahraga tersebut di Kepri.