Laporan Wartawan Tribun Batam, Iman Suryant
TRIBUNNEWS.COM, PELALAWAN - Supriadi, atlet tinju Kepri yang turun di kelas light welter 64 kg ini, dipastikan bisa meraih medali pada PON XVIII Riau 2012, dan melangkah ke babak semifinal.
Dari pantauan Tribun Batam (Tribun Network) di arena, selama pertandingan Supriadi lebih memilih untuk melakukan konter attact dari serangan lawannya. Bahkan tekanan demi tekanan yang dilakukan oleh Abdul Halim, bisa diakomodir Supriadi dengan keluar dari tekanan dan langsung membalas serangan dengan hook dan uppercut ke arah dagu.
Dan pada detik ke 30 ronde pertama dari tiga ronde yang dipertandingkan, hook kiri Supriadi mendarat mulus dan keras di rahang sebelah kanan yang membuatnya harus terduduk dan mendapatkan hitungan dari wasit pertandingan.
Namun demikian dengan usaha keras Abdul Halim berhasil bangkit dan melanjutkan pertandingan. Supriadi yang merasa di atas angin langsung menggempur dengan hook kiri dan kanan serta upper cut. Dengan susah payah lewat strategi merangkul, Abdul Halim akhirnya bisa menuntaskan ronde pertama. Memasuki ronde kedua, secara teknis Supriadi unggul dengan mengandalkan permainan-permainan jarak pendeknya. Mengingat Abdul Halim memiliki jangkauan yang lebih panjang.
Melihat hal tersebut, para penonton yang menyaksikan pertandingan saling beriringan memberikan semangat untuk kedua atlet dengan teriakan dan yel-yel.
"Ayo mainkan, hajar!!, awas jaga bloknya. AYO ,...kamu bisa," teriak para penonton.
Mendapatkan dorongan semangat tersebut membuat kedua atlet mempertontonkan aksi jual beli pukulan secara bertubi-tubi, hingga ronde kedua berakhir.
Di ronde ketiga, Abdul Halim yang merasa ketinggalan dalam pengumpulan angka langsung merubah gaya bermain. Ia berusaha menekan Supriadi yang diawali dengan gerakan kaki dan badan ke kiri dan kanan untuk memancing lawannya.
Namun, usaha ini tidak berhasil juga. Malahan, pukulan counter dari Supriadi beberapa kali telak masuk ke wajah Abdul Halim. Dan memasuki menit terakhir ronde ketiga, Supriadi lebih banyak menjaga jarak permaianan, mengingat ia sangat yakin sudah berhasil mengumpulkan poin lebih banyak dari lawannya. Hingga bel berbunyi pada ronde terakhir yang mengukuhkan posisinya bisa melaju ke babak semi final.
Usia bertanding, dengan gayanya sendiri, Supriadi mengacungkan tangan kanan ke udara sambil mengucapkan terima kasih kepada seluruh penonton yang mendukungnya. Yang dilanjutkan dengan memeluk dan mencium tangan pelatihnya, Erzon di sisi ring.
Ditemui pascabertanding, Supriadi mengungkapkan kegembiraannya telah berhasil menyumbangkan medali pertama bagi Kepri yang sebelumnya mengalami paceklik medali.
"Alhamdulillah senang baget, bisa mencatatkan sejarah," jelasnya.
Disinggung mengenai pertandingan, Supriadi mengaku sempat stres dan menjadi beban mengingat 2 dari 3 atlet yang dikirim Kepri untuk mengikuti cabor Tinju telah berguguran.
"Di awal tadi saya sempat stres, namun saya bermain dengan semaksimal mungkin saja. Dan semuanya ini tak lepas dari doa dan dukungan yang diberikan oleh teman, sahabat, pelatih dan seluruh masyarakat Kepri hingga seperti ini," ungkapnya.
Untuk partai semifinal yang akan diselenggarakan pada tanggal 15 September mendatang, Supriadi akan menghadapi atlet Aceh, Afdan Bachtila yang sebelumnya menghentikan perlawanan petinju Jawa tengah, Bahreid T Rumkel. Ia pun mengakui sangat optimis bisa meraih medali nantinya. "Insya allah bisa, dan yang jelas saya siap dan doakan kami ya," ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Fitrah Kamaruddin, Ketua 1 KONI Provinsi Kepulauan Riau serta penanggung jawab cabang olahraga Tinju mengaku cukup senang atas pretasi yang sudah ditorehkan oleh atlet tinjunya.
"Untuk itu kita sangat yakin, dia sangat yakin bisa berhasil nanti dan kita doakan sama-sama saja," ungkapnya.
Baca Juga: