TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Rasa senang dan bangga wartawan peliput PON XVIII di Riau yang mendapat cendramata dari Media Centre berubah kecewa. Penyebabnya, cenderamata yang dibagikan dinilai tak berkualitas.
Beberapa hari lalu, PB PON XVIII di Riau membagi-bagikan cendramata untuk wartawan peliput even olahraga terbesar di tanah air itu. Cenderamata beberapa tas tas yang di dalamnya terdapat beberapa souvenir. Souvenir itu terdiri dari satu buah rompi, oblong, topi, gantungan kunci, jam dinding, flashdisk, majalah, dan booklet informasi pertandingan setiap cabang olahraga.
"Media Centre lupa kalau souvenir itu untuk wartawan nasional. Semua isi dalam tas tentengan itu tidak ada yang layak menjadi souvenir apalagi rompi. Jauh dari berkualitas. Saya mendapat delapan rompi, semuanya saya serahkan kepada loper di pertigaan jalan yang menjual Koran," kata Bambang Irianto, Kepala Perwakilan Harian Media Indonesia.
Di beberapa penyelenggaraan PON, kata Bambang, panitia sangat berhati-hati memberikan souvenir kepada wartawan karena wartawan sangat kritis menerima cenderamata."Saya yakin tidak akan ada wartawan yang mengenakan rompi itu ," lanjut Bambang, Jum'at (14/9).
Pendapat serupa juga disampaikan oleh Syaf, wartawan media lokal di Pekanbaru. "Terutama souvenir rompi. Apalagi rompi berwarna oranye. Susah membedakan antara rompi wartawan dengan rompi petugas parkir ," katanya.(rinal/tribun pekanbaru)