TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Petenis tuan rumah, David Agung Susanto dan Tito Parulian berhasil menyabet medali emas pada nomor ganda putra Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII di Riau.
David dan Tito berhasil menumbangkan pasangan Papua Barat Ariya Mahendra/Tio Juliandi dengan skor 6-1, 6-2.
"Kami yakin bisa memenangkan pertandingan tersebut, secara peringkat mereka memang ada di bawah kami," kata David saat jumpa pers usai pertandingan final di Stadion Tenis PT Perkebunan Nusantara (PTPN) V, Pekanbaru, Selasa.
David mengatakan, pertemuan dengan Ariya/Tio merupakan yang pertama kalinya pada PON XVIII dan dia juga terkejut ketika mereka bisa masuk babak final dan mengalahkan pasangan asal DKI Jakarta, Indra Wijaya dan Ega Uneputty di perempat final.
"Pada awalnya kami yakin akan bertemu Indra/Ega di final, tapi Ariya/Tio memberikan kejutan," tambah David.
Sementara itu, petenis Papua Barat, Ariya Mahendra, mengatakan bahwa kekalahannya tersebut dikarenakan David/Tito lebih bisa menguasai permainan.
"Mereka lebih bisa mengolah bola daripada kami, dan tentunya peringkat mereka ada di atas kami," kata Ariya.
Ariya menambahkan, baik David maupun Tito, keduanya memberikan perlawanan yang sangat baik sementara dia dan Tio harus berjuang keras untuk mengembalikan bola.
"Mereka bermain jauh lebih baik daripada kami," ujar Ariya.
Pada kesempatan lain, Pelatih Fisik Tim Tenis Riau, Robby Sudrajat mengatakan, permainan David sudah lebih baik daripada sebelumnya dan dia mengharap kondisi ini bisa terus konsisten tanpa ada gangguan-gangguan.
"Permainan David sudah lebih baik, dia bisa lebih tenang, lebih bisa mengendalikan emosi, dan apabila kondisinya terus konsisten seperti ini, dia bisa merebut medali emas untuk nomor tunggal putra," kata Robby.
David/Tito melaju ke babak final setelah berhasil mengalahkan pasangan Jawa Timur, Indra Utomo/Rizky Widianto dengan skor 6-3, 6-3. Sementara Ariya/Tio berhasil menumbangkan pasangan Kalimantan Timur, Gusti Jaya Kusuma/Reski Asrian dengan skor 6-2, 6-3.