laporan wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Anggaran untuk pelaksanaan PON XVIII di Riau setidaknya mencapai Rp 700 miliar lebih. Anggaran itu berasal dari dana cadangan, penambahan pada APBD perubahan 2012 serta bantuandari pemerintah pusat.
Rinciannya, dari dana cadangan yang dianggarkan Rp 100 miliar setiap tahunnya sejak tahun 2007, mencapai Rp 500 miliar. Kemudian ditambah pada APBD Perubahan 2012 Rp 125 miliar. Selanjutnya bantuan pemerintah pusat Rp 94 miliar. Jika diakumulasi setidaknya untuk pelaksanaan menghabiskan anggaran Rp 719 miliar.
Anggota badan anggaran (banggar) DPRD Riau, Koko Iskandar menyebutkan, setelah dilakukan perhitungan, maka kebutuhan untuk pelaksanaan PON XVIII ditambahkan lagi Rp 125 miliar pada APBD perubahan.
"Ya, kita hitung-hitung ternyata kebutuhannya lebih dari dana cadangan yang sudah ada, " ujar Politisi Demokrat ini, Rabu (19/9/2012).
Koko menyebutkan, anggaran iyu dimanfaatkan untuk transportasi, akomodasi, konsumsi, untuk mendali, kebutuhan kontingen serta hal lain terkait pelaksanaan PON.
"Kita hanya minta agar penggunaannya transpran. Untuk apa harus jelas laporannya, " ujar Koko.
Keberadaan dana cadangan Rp 500 miliar ini sendiri menjadi perhatian dari LSM IMD. LSM ini bahkan berencana melaporkannya ke KPK terkait dugaan korupsi.
"Sebelum pembukaan PON pemerintah riau mengemis ke pemerintah pusat untuk minta dana pelaksanaan kegiatan PON ke XVIII. Kemana uang Rp 500 miliar yang sudah disiapkan selama tahun 2007 sampai 2011 ditambah bunga depositonya. Seperti apa pemakaiannya sama sekali tidak jelas" ujar Direktur Eksekutif LSM IMD Raja Adnan. (*)