Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK – Setelah groundbreaking klaster pertama awal Oktober lalu, proyek hunian Shila at Sawangan akan membangun pasar modern bernama Marche di lingkungan hunian dengan menggandeng startup Ula.
Startup B2b e-commerce ini memiliki keahlian mengembangkan sistem teknologi untuk menghadirkan pasar modern.
Nantinya, Ula akan mengorganisir proses distribusi dan rantai pasok UMKM atau peritel kecil dan membantu pemilik toko memenuhi berbagai kebutuhan usaha mereka lewat platform digitalnya.
Marche akan menyediakan 300 lots dan area F&B di lantai 2 dan akan dioperasikan oleh Ula yang menyediakan teknologi untuk mendapatkan pasokan, pembayaran non-tunai dan juga servis pengiriman pesanan melalui aplikasi Ula.
"Hal ini menjadikan Marche satu satunya pasar modern di area Sawangan bagi masyarakat sekitar," kata Chief Marketing Officer Shila at Sawangan, Denny Asalim di penandatanganan MoU antara Ula dan Marche, Kamis (14/10/2021).
Baca juga: Anak Usaha Mitsubishi Corp Kembangkan Kota Mandiri 2,5 Ha Berkonsep Township di Sawangan Depok
Pasar ini juga akan dilengkapi dengan fasilitas parkir yang sangat luas sehingga memungkinkan bagi penduduk sekitar untuk dapat melakukan aktivitas belanja dan berjualan dengan nyaman.
"Kerja sama ini akan menjadikan Marche pasar yang modern, mulai dari pembayaran non-tunai sampai kemudahan pengiriman pesanan semua akan didapatkan di Marche,” katanya.
Baca juga: Riset: Milenial dan Generasi Z Mendominasi Pencarian Properti Lima Tahun Terakhir
Riky Tenggara, pendiri Ula menyatakan, kehadirannya Ula di Shila at Sawangan untuk memberikan kemudahan bagi pedagang pasar lewat teknologi dengan efisiensi rantai pasok dan juga solusi keuangan inklusif agar pendapatan mereka bisa menjadi lebih baik.
Baca juga: Adhi Commuter-PD Sarana Jaya Kerjasama Utilisasi Lahan untuk Proyek Hunian Tapak dan High Rise
Startup Ula baru saja mendapatkan pendanaan seri B sebesar Rp1,2 triliun yang dipimpin Prosus Ventures, Tencent dan B Capital.
Pendanaan ini juga diikuti Bezos Expeditions, perusahaan venture capital milik pendiri Amazon, Jeff Bezos beserta investor terkemuka di Asia Tenggara lainnya seperti Northstar Group, AC Ventures, dan Citius.