TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penjualan kondominium di Jakarta masih menunjukan tren pelemahan di triwulan III 2021 ini sama seperti sejak awal pandemi. Melemahnya permintaan disebabkan pembeli yang masih berhatihati dan melakukan wait-and-see.
Namun demikian, seperti dikatakan Vivin Harsanto, Head of Advisory JLL Indonesia, beberapa pengembang terpantau masih meluncurkan kondominium baru di Bodetabek.
"Peluncuran ini khususnya dilakukan pengembang di kawasan Tangerang dan Bekasi dengan total sebanyak 3.000an unit," ungkap Vivin di acara JLL Media Briefing 3Q 2021, Selasa (19/10/2021).
Dia menjelaskan, beberapa proyek merupakan fase selanjutnya dari pengembangan yang telah dimulai.
Proyek kondominium yang lokasinya berdekatan dengan kawasan campuran (mixed-use development) dan fasilitas transportasi publik pada umumnya mendapatkan respon yang cukup baik dari pembeli.”
Farazia Basarah – Head of Industrial JLL Indonesia mengatakan, permintaan positif didominasi oleh penyedia jasa logistik yang terus berekspansi dengan menyewa ruang gudang di area Jabodetabek.
Baca juga: Berkonsep TOD, Superblok Transpark Juanda Incar Milenial Berkocek Tipis yang Ingin Punya Apartemen
Selain itu, perusahaan e-commerce, khususnya start-up yang bertumbuh pesat saat ini cenderung mencari ruang gudang yang berlokasi dekat dengan pusat kota Jakarta dan kota-kota besar lainnya seperti Surabaya, Semarang, dan Bandung.
Baca juga: Mengenal Fitur-fitur Pinhome, Aplikasi Jual-beli Properti, dari Rumah, Apartemen Sampai Ruko
Permintaan yang sehat ini membuat tingkat hunian ruang gudang modern di Jabodetabek cukup
stabil di angka 93 persen.
Selain sebagai penyimpanan, fungsi ruang gudang juga beragam, antara lain menjadi pusat
distribusi, ruang transit barang, ruang penyimpanan bersuhu dingin atau menjadi pusat data yang
terus menjadi daya tarik bagi para investor dan pelaku bisnis, baik lokal maupun internasional.
Baca juga: Masih Miliki 500 Hektare Land Bank, LPKR Fokus Kembangkan Hunian Tapak di Karawaci
James Allan, Country Head JLL Indonesia menambahkan, pandemi merupakan periode yang menantang bagi sebagian besar pasar properti Jabodetabek.
Namun demikian, beberapa sektor terbukti tangguh di tengah pandemi khususnya logistik, pusat
data atau data centre, dan rumah tapak. Ketiga sektor ini berpotensi untuk terus menjadi daya tarik
bagi investor lokal dan asing.