Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Membangun Ibu Kota Negara (IKN) tidak hanya menyiapkan infrastruktur dan lingkungannya saja, tetapi juga manusianya, baik yang akan pindah maupun yang telah lama menetap.
Dalam proses pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur, aspek penting yang jadi perhatian adalah distribusi informasi yang jelas, cepat, dan akurat.
Ketua POKJA IKN REI, Soelaeman Soemawinata mengatakan, Kementerian PPN/Bappenas telah memproyeksikan jumlah penduduk dan urbanisasi yang akan terjadi di Ibu Kota Negara.
"Saat ini, penduduk setempat Ibu Kota Negara tercatat 100 ribu jiwa. Jumlah tersebut diperkirakan bertambah menjadi 700 ribu jiwa di 2025, kemudian berkembang menjadi 1,5-1,6 juta jiwa di 2035, hingga mencapai perkiraan 1,7-1,9 juta jiwa di 2045,” kata Soelaeman Soemawinata.
Dia menyatakan, Kalimantan Timur sejak dulu telah memiliki struktur sosial yang beragam.
Sekitar 1,5 juta pendatang yang terdiri atas Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI dan POLRI beserta keluarganya, serta pelaku ekonomi lainnya akan hadir di wilayah Ibu Kota Negara baru nanti.
Baca juga: Bank Indonesia: Harga Properti Residensial Naik 1,41 Persen
Karena itu, pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan Timur perlu dipersiapkan sebaik mungkin agar prosesnya berjalan lancar sesuai rencana.
Perencanaan matang dimulai dari penyatuan sumber informasi yang komprehensif mengenai pemindahan ibu kota ke Kalimantan, dan proyeksi strategisnya di berbagai bidang.
Baca juga: Riset Pasar Properti: Rumah Tapak di Kisaran Harga Rp 800 Jutaan Paling Dicari
VP of Marketing 99 Group Indonesia Bharat Buxani memaparkan, dengan kekuatan teknologi dan pengalaman tim profesional kami, pihaknya melalui Rumah123.com dan 99.co siap menjadi sumber informasi Ibu Kota Negara yang tepercaya, akurat, dan edukatif.
Baca juga: Berkonsep TOD, Superblok Transpark Juanda Incar Milenial Berkocek Tipis yang Ingin Punya Apartemen
"Untuk mewujudkan hal tersebut, dukungan penuh dari Real Estat Indonesia (REI) dan Kementerian PPN menjadi pondasi utama demi menyukseskan situs informasi terintegrasi IKN ini. Berangkat dari sinergi yang dibangun oleh ketiga pihak tersebut, diharapkan bisa membawa manfaat yang besar bagi seluruh kalangan," katanya.
Fokus utama yang disorot oleh 99 Group dan REI, dalam pengembangan situs referensi IKN adalah penyajian informasi berbasis data yang tidak hanya komprehensif, namun juga akurat dan mudah digunakan.
Di dalam kanal informasi terintegrasi ini, berbagai topik esensial yang disediakan termasuk bidang properti, investasi, infrastruktur, dan bisnis di ibu kota baru.
Pemilihan topik tersebut didasarkan pada urgensi dan prioritas pengembangan kawasan yang terpadu dengan potensi hadir pusat ekonomi baru di Kalimantan.
Berbagai konten menarik dan terbaik telah dikurasi oleh tim 99 Group untuk dapat dinikmati masyarakat.
Selain artikel yang jadi sumber referensi utama, diversitas konten juga akan ditingkatkan secara bertahap guna mengakomodasi kebutuhan pembaca.
“Jadi untuk tahap awal, kita masih fokus di pembuatan konten yang berkualitas sebagai acuan informasi publik. Baru setelahnya, kami akan menambahkan beragam produk lainnya, seperti beberapa jenis konten interaktif, dan pastinya pilihan listing terbaik di Kalimantan Timur dan daerah sekitarnya,” jelas Bharat Buxani.
Wakil Ketua DPP REI Rusmin Lawin yang juga saat ini menjabat sebagai FIABCI (Federasi Real Estate Dunia) yang berkantor di Paris, menambahkan kanal informasi terpadu ini tidak sekadar jadi bahan bacaan semata, namun juga dapat menjadi referensi pengambilan keputusan pebisnis properti dan investor.
“Di ibu kota negara baru kita nanti akan banyak proyek yang bernilai investasi tinggi.
Dari sini tentu ekonomi akan semakin menggeliat di Kalimantan Timur, sehingga membuat orang tertarik untuk pindah ke sana.
Pastinya kebutuhan properti pun akan meningkat, dan kesempatan untuk para pebisnis datang memperkenalkan produk huniannya di sana semakin terbuka lebar,” kata Rusmin.