Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tingkat okupansi apartemen kost di sejumlah kota besar seperti Makassar, Jatinangor, Bogor dan Depok mengalami kenaikan.
Data MGMT Aparkost Indonesia yang mengelola Aparkost terbaca mulai awal Oktober 2021 yang masuk pada angka 60 persen.
Dari awal Oktober 2021 ada kenaikan 1 persen per minggu hingga pada akhirnya menyentuh 70 persen di Desember 2021.
Kenaikan ini tak bisa dilepaskan sejumlah strategi oleh pihak pengelola. Maman Manippi, GM Aparkost Jatinangor mengatakan, untuk menjaga okupansi, pihaknya memaksimalkan kinerja tim di manajemen aparkost.
"Kami sebagai kesatuan tim tetap menjalankan strategi-strategi yang potensial agar tetap menjaga kestabilan di Aparkost, seperti pelayanan yang ditingkatkan lagi agar semua penghuni merasa nyaman dan aman," kata Maman dalam keterangannya, Jumat (24/12/2021).
Baca juga: Bisnis Sewa Apartemen Lebih Cuan Ketimbang Inves di Deposito
Strategi penunjang lainnya adalah pemanfaatan media pemasaran daring.
“Tim MGMT Aparkost Jatinangor selalu optimis dengan perkembangan okupansi di wilayah kami, strategi yang dijalankan walaupun hanya beberapa terbukti potensial dan ampuh dalam menjaga kestabilan dan kami akan melakukan, mereview beberapa program lainnya untuk meningkatkan okupansi,” kata Maman.
Baca juga: Pasar Indonesia Serap 10 Persen Apartemen Bergaya Hutan Tropis Waterfall by Crown Group
Fajri Hidayat, GM Aparkost di Depok mengatakan, pihaknya konsisten dengan slogan manajemen kami yaitu smart living for smart youth dan menjadikan Aparkost tempat hunian yang tepat untuk generasi milenial.
Baca juga: Pengembang: 2022 Jadi Fase Pemulihan Pasar Properti Tanah Air
Andi Taufik Yusuf, CEO SCC Investment Corp mengatakan, vsi besar Aparkost adalah menjadi kampus kedua bagi para mahasiswa (penyewa), dimana kecerdasan finansial yang mendorong mahasiswa menjadi seorang investor atau pengusaha.
"Kedua adalah sebuah mindset. Aparkost menjadi sebuah hunian dengan pelayanan selevel apartemen. Penyewa tak hanya sebagai anak kos, tetapi diperlakukan layaknya pelanggan sebaik-baiknya," katanya.
Dua visi besar Aparkost tersebut, kata dia, dilihat sebagai hal positif oleh penyewa sehingga menciptakan adanya ikatan emosional antara adik-adik penyewa dengan Aparkost.
"Hal ini jugalah yang menyebabkan Aparkost bisa survive bahkan di tengah pandemi seperti saat ini,” katanya.