TRIBUNNEWS.COM - Generasi Milenial dan Generasi Z, mendominasi jumlah pencarian hunian melalui situs jual beli (marketplace) sepanjang 2023 silam.
Perkembangan ini menimbulkan optimisme pelaku industri akan adanya kenaikan pasar properti pada tahun 2024 ini.
Wasudewan, CEO 99 Group Indonesia yang menaungi Rumah123 dan 99.co Indonesia, menuturkan data internal pihaknya menunjukkan, marketplace properti besutannya mengalami pertumbuhan kunjungan sebesar 30 persen sepanjang tahun 2023 dibandingkan 2022 silam.
Baca juga: Dorong Pertumbuhan Industri Properti, Pengembang Terus Bersinergi dengan Perbankan
"Rata-rata pertumbuhan jumlah listing baru sebanyak 390.000 tiap bulannya," kata Wasudewan, dikutip Kamis (25/1/2024) .
Dia menambahkan, kenaikan ini juga diiringi peningkatan pelibatan pelaku industri properti lewat marketplace.
"Ada enam juta pencari properti setiap bulannya, digunakan puluhan ribu agen aktif, lebih dari 200 developer aktif, dan memiliki total listing properti aktif lebih dari 2 juta," papar dia.
Melihat peluang di tahun 2024, Wasudewan menyebut pihaknya optimistis kalau pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat mengingat Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2023 tetap pada kisaran 4,5 persen-5,3 persen.
Di sisi lain, survei Harga Properti Residensial yang dirilis BI per November kemarin, menunjukkan pertumbuhan penjualan rumah primer sebesar 6,74 persen (qtq), cenderung tinggi dari pertumbuhan triwulan sebelumnya (6,59%, qtq).
Terlebih pemerintah juga menghadirkan sejumlah regulasi dan insentif kebijakan yang berpotensi menggairahkan pasar properti, seperti insentif PPN Ditanggung Pemerintah (PPN-DTP), bantuan biaya administrasi pembelian rumah senilai Rp4 juta bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) hingga pemberlakuan Golden Visa bagi WNA yang berinvestasi di Indonesia.
86 Persen Pilih Mekanisme KPR
Wasudewan mengungkapkan data lain terkait gairah pasar properti.
Dia menekankan pihaknya tidak hanya menjadi jembatan pencarian rumah, tetapi juga memfasilitasi proses kepemilikan.
Berdasarkan data internal sepanjang tahun 2023, papar dia, sebanyak 86,5% pembeli lebih memilih mekanisme KPR sebagai metode pembayaran.
Disusul dengan pembayaran installment ke pengembang sebesar 7%, dan tunai keras sebesar 6,5%.
Banyaknya pengguna yang juga mengajukan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) melalui marketpalce besutannya, klaim dia menunjukkan kepercayaan yang besar terhadap layanan yang ditawarkan oleh pihaknya.
"Setiap bulannya, kami berhasil memproses lebih dari 10.000 leads KPR," papar dia.