TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Program Bebas Pajak Pertambahan Nilai (PPN) properti dan pembangunan infrastruktur mendorong pertumbuhan inventori dan permintaan rumah baru.
Dalam laporan Pinhome Indonesia Residential Market Report 2023 & Outlook 2024. Di akhir 2023 terdapat penambahan inventori baru pada proyek perumahan naik hingga dua kali lipat, sementara permintaan akan rumah baru juga naik hingga 27 persen.
Selain itu, mengamati lonjakan permintaan rumah baru di Kabupaten Bogor dipicu oleh pembangunan infrastruktur signifikan, seperti pembangunan jalan tol Serpong-Bogor via Parung.
Baca juga: BNI Rombak Jajaran Direksi, Putrama Wahju Setyawan Jadi Wakil Direktur Utama
Kenaikan suku bunga sepanjang 2023 telah menggeser permintaan KPR ke tenor cicilan lebih pendek, dan bunga tetap lebih panjang.
Permintaan KPR yang paling populer bergeser dari cicilan 16-20 tahun menjadi 11-15 tahun. Pembeli rumah semakin cermat dengan mengambil KPR take over dengan tenor bunga tetap yang lebih panjang, yaitu 5-8 tahun. Selain itu, per Juli 2023, permintaan KPR take over pun naik dua kali lipat.
Kota Depok dan Kabupaten Bogor menjadi kawasan dengan pertumbuhan hunian terbesar. Hunian di Depok rata-rata bertumbuh 2.5x setahun belakangan, dan Kabupaten Bogor diprediksi menjadi sentra pertumbuhan hunian di tahun 2024.
Tren sewa hunian berkembang di Jakarta, Bandung, dan sekitarnya. Penambahan inventori sewa bertumbuh hingga dua kali lipat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya didorong oleh normalisasi mobilitas dan kebijakan Work From Office (WFO) pasca pandemi.
"Melalui laporan ini, kami berharap dapat memberikan tambahan wawasan berharga untuk calon pemilik rumah, pembuat kebijakan, dan pemain industri dalam menghadapi tantangan kepemilikan rumah di Indonesia," kata CEO dan Founder Pinhome, Dayu Dara Permata ditulis Minggu (17/3/2024).
Baca juga: Permintaan Hunian di Serpong Terus Meningkat, LippoLand Kembali Bangun Rumah Tapak
Pinhome juga memprediksi beberapa tren prospek pasar residensial pada tahun ini, di mana permintaan properti meningkat di wilayah pariwisata seperti Bali, kemudian pembangunan infrastruktur seperti Sidoarjo, Tangerang, Bandung Barat, dan juga wilayah kawasan industri seperti Jababeka, Karawang, Setu.
Pencari properti terus mengupayakan alternatif hunian, sehingga sewa properti akan terus naik dan juga mengalihkan kredit properti.
Kemudian, preferensi pencari properti tetap fokus di area yang bebas banjir dan dekat fasilitas seperti stasiun MRT, rumah sakit, dan kawasan bisnis.