News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Investasi Properti di Tangerang Raya Tumbuh Pesat, Township Makin Diminati

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sentra bisnis di kawasan Gading Serpong, Tangerang, yang kini mengikuti tren gaya hidup.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berinvestasi di kawasan township kini jadi minat baru masyarakat terutama mereka yang memiliki dana lebih untuk berinvestasi di properti.

Hasil studi portal properti Rumah123 edisi Juni 2024 menunjukkan, Kota Tangerang konsisten menjadi kota terpopuler di mata para pencari hunian dengan permintaan terhadap hunian di Tangerang pada bulan Mei 2024 tumbuh 91,7 persen.

“Pada bulan Mei 2024, permintaan terhadap rumah tapak di Tangerang mengalami pertumbuhan sebesar 91,7 persen secara tahunan. Permintaan hunian yang disewa meningkat 86,5 persen dan permintaan hunian yang dijual tumbuh 97,4 persen secara tahunan," ujar Head of Research Rumah123 Marisa Jaya di Jakarta, melalui keterangan tertulis di Jakarta, belum lama ini.

"Berdasarkan pengamatan kami dalam lima bulan terakhir ini, permintaan di area Tangerang mencatatkan tren peningkatan yang cukup konsisten setiap bulannya,” imbuhnya.

Baca juga: Investasi Properti Rumah Kost di Kota Malang Lebih Untung Lewat Layanan Hoonian By Kandara

Dia menambahkan, Tangerang juga mencatat perolehan 15,6 persen dari total enquiries untuk rumah di Indonesia per Mei 2024 lalu. Adapun lokasi terpopuler lainnya diikuti Jakarta Selatan (11,4 persen) dan Jakarta Barat (10,8%).

Per Januari hingga Mei 2024, ada lima area yang paling diminati pencari hunian di Tangerang, yakni Kelapa Dua (28,1 persen), Serpong (22,3 persen), Serpong Utara (9,2 persen), Pagedangan (4,9 persen) dan Cisauk (4,2 persen).

Area yang sudah dikembangkan lebih dulu dan berlokasi lebih dekat dari Jakarta, mencatatkan permintaan dari kelas menengah-atas dan atas dengan proporsi tertinggi di rentang harga Rp1 miliar-Rp3 miliar dengan rincian: Kelapa Dua 55,3 persen, Serpong 51,5 persen, Serpong Utara 38,4 persen dan Pagedangan 52 persen.

Rumah123 juga mencatat properti dengan harga di atas Rp5 miliar di kawasan Kelapa Dua dan Pagedangan mencatatkan proporsi permintaan tinggi dibandingkan area lain, masing-masing mencapai 9,7 persen dan 16,9 persen. Hal ini juga terkait dengan keterbatasan suplai yang ada pada rentang harga tersebut.

Pencari properti di Tangerang umumnya berasal dari rentang usia 25-34 tahun (37 persen), diikuti kelompok usia 45-54 tahun (25,2 persen), 35-44 tahun (18,3 persen), 18-24 tahun (14,6 persen) dan 55-64 tahun (4,9 persen).

Ia mengatakan, permintaan yang tinggi pada lima kecamatan tersebut disebabkan adanya beberapa pengembangan berskala kota mandiri dengan cakupan area yang luas dan meliputi lima kecamatan di atas.

“Area Tangerang menegaskan posisinya sebagai salah satu kota satelit penyangga Jakarta yang sudah berkembang sejak lama dibandingkan kota satelit lain, seperti Bogor dan Depok," sebut Marisa.

"Pengembangan berskala besar atau skala kota di area Tangerang, berdampak pada percepatan pertumbuhan harga di area ini. Dengan adanya fasilitas yang komprehensif dan lebih superior dibandingkan area-area lain di Bodetabek, Tangerang terus menjadi area paling dicari masyarakat dalam mencari hunian,” kata Marisa.

Aksesibilitas Baik

Di sisi lain, kota mandiri dengan pengembangan skala besar di area Tangerang menjadi magnet baru pertumbuhan properti. Selain perumahan, berkembang pula area komersial atau fasilitas bisnis.

Di Kelapa Dua-Pagedangan, Tangerang, misalnya, kini banyak penawaran area komersial dan bisnis seperti ruko, mal dan pergudangan. Pertumbuhan fasilitas komersial itu sejalan dengan aktifitas bisnis yang semakin berkembang karena di koridor itu telah dihuni ratusan ribu jiwa.

“Dibandingkan daerah lainnya, dua wilayah itu merupakan area yang relatif padat dan berkembang, didukung oleh beroperasinya pintu tol Gading Serpong (Kota Tangerang) dan pintu Tol BSD, yang lebih jauh pintu tol ini akan tersambung ke Legok hingga Balaraja dan terhubung ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta," ungkap Marisa.

"Hal ini tentu mendorong kawasan tersebut memiliki aksesibilitas yang semakin baik dan mudah dijangkau dari wilayah manapun,” lanjutnya.

Kawasan seperti Gading Serpong kini berkembang menjadi destinasi populer di Tangerang Raya dan Jabodetabek dengan populasi mencapai lebih dari 120 ribu jiwa (belum termasuk komuter).

“Kota ini terus bertumbuh secara pesat dengan lebih dari 40 klaster terhuni, fasilitas kota yang lengkap, transportasi umum, jalan boulevard yang dilewati lebih dari 15.000 kendaraan per jam, dan tingkat okupansi bisnis yang sangat tinggi,” kata M. Nawawi, Presiden Direktur Paramount Land, salah satu pengembang Gading Serpong, di Tangerang, Selasa (16/7).

Sisi selatan township seluas 2.000 hektar yang berbatasan langsung dengan BSD itu, kini terdapat 250 bisnis kuliner dan gaya hidup yang tersebar di area komersial Omaha, Sorrento, Pisa Grande, Mendrisio dan sekitarnya.

Direktur Paramount Land, Norman Daulay mengatakan, pihaknya kini membangun kawasan bisnis dan komersial baru Manhattan District dengan utilisasi lahan 22 hektar di Gading Serpong.

Kawasan ini dibangun untuk menjamin long-term sustainable business, membangun captive market, dan mengembangkan konsep komersial yang adaptif dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini.

Konsepnya adalah street level yang mengintegrasikan ruang indoor dan outdoor untuk menunjang kebutuhan dan gaya hidup masyarakat.

“Masyarakat sekarang lebih memilih hiburan dan kuliner yang menawarkan experience berbeda, misalnya tersedia area indoor dan outdoor, live music, tidak perlu masuk ke mal. Konsep open concept lifestyle mall," ujar Norman.

Konsep ini menurut dia, dikembangkan di Manhattan District khususnya Hampton Square dan Hampton Avenue Studio Loft.

"Progres penjualannya sangat baik, di mana hingga April 2024, 95 persen telah terserap pasar,” beber Nawawi.

Kendati pertumbuhan Gading Serpong menciptakan demand yang tinggi akan produk komersial, namun produk komersial yang dihadirkan harus memiliki konsep unusual agar bisa menciptakan value tinggi, salah satunya dengan menghadirkan integrated commercial di dalam satu tempat.

Menurut Norman, keberhasilan perusahaan mengembangkan Manhattan District mendorong pihaknya merancang distrik baru dengan skala dua kali lipat lebih luas dari yang sebelumnya dan berlokasi di akses utama yang terhubung dengan kawasan BSD.

“Kami sedang siapkan the next mega district berkonsep green yang mengutamakan open space concept. Tahun ini kami rilis,” kata Norman.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini