TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seiring dengan tren global menuju dekarbonisasi yang semakin cepat, pemerintah dalam beberapa tahun terakhir telah mencari cara untuk meningkatkan jumlah rumah kayu di masa depan. Namun, salah satu tantangan konstruksi kayu adalah rayap.
Untuk menjawab hal itu, perusahaan properti asal Jepang, Iida Group Holdings menggandeng tiga kampus Universitas Tokyo, Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Institut Pertanian Bogor (IPB) di Bogor, Jawa Barat, untuk mengembang rumah kayu yang tahan gempa, tahan lama, dan hemat energi.
Baca juga: Terdampak Pembangunan IKN, Emiten Properti Mendulang Kenaikan Laba Bersih Hingga 203 Persen
"Selama kurang lebih tiga tahun ke depan, proyek ini akan mengembangkan pembangunan rumah contoh, survei analitis terhadap bahan dan struktur bangunan lokal, persiapan item pemeriksaan, dan kegiatan untuk meningkatkan kesadaran akan rumah kayu," ujar Presiden Iida Group HD Masashi Kanei, Senin (22/7/2024).
Iida Group HD menggunakan teknologi yang telah dikembangkan untuk melakukan eksperimen pada konstruksi rumah yang tahan terhadap rayap dan gempa bumi serta memiliki insulasi termal yang tinggi.
Perusahaan ini menargetkan model bisnis berdasarkan produksi lokal untuk konsumsi lokal, di mana bahan bangunan dan komponen lainnya dibeli di dalam negeri, dan berencana untuk mempelajari sistem promosi penjualan pada tahun 2026. Selain kualitas, pembangunan sistem jaminan, termasuk pemeliharaan untuk memastikan nilai aset, juga akan dipromosikan.