Terpisah, pecahnya perang pada 7 Oktober 2023 antara Hamas dan pasukan Israel telah membuat perekonomian ibukota Tel Aviv kian memburuk hingga defisit fiskal negara Zionis itu melonjak tajam.

Pada Juni lalu angka defisit Israel bahkan menyentuh di level 7,6 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) setara dengan 146 miliar shekel atau 39,77 miliar dolar AS (setara Rp 639,756 triliun).

Defisit tersebut 1 persen lebih tinggi dari target yang ditetapkan pemerintah sebesar 6,6 persen pada akhir tahun berjalan.

Baca juga: Bom Tas Meledak di Tel Aviv, Israel Duga Hamas dan Hizbullah Pelakunya

Pembengkakan defisit terjadi karena disebabkan oleh peningkatan belanja pada kementerian pertahanan dan sipil akibat perang Gaza.

Tercatat sejak perang pecah total belanja pemerintah Israel naik melebihi 300 miliar shekel (81,72 miliar dolar AS), atau meningkat sebesar 34,2 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Perekonomian yang terus menghadapi ketidakpastian ditambah dengan adanya perlambatan laju pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua, serta adanya pembatasan pasokan diperkirakan bakal terus menghantam perekonomian Israel hingga akhirnya negara Zionis ini akan jatuh ke jurang inflasi .