Tribunnews.com, Bekasi - Para pemilik perusahaan otobus di Terminal Induk Kota Bekasi mengaku mengalami penurunan jumlah penumpang pada musim mudik tahun ini. Mereka mengaku salah satu penyebab penurunan penumpang ini adalah adanya program mudik gratis.
Salah satu penjual tiket PO Bus bernama "Sari Indah" di Terminal Induk Kota Bekasi, Nurani, mengaku penurunan jumlah penumpang pada tahun ini dengan dibandingkan dengan tahun lalu mencapai 70 persen.
Menurut dia, penyebabnya adalah banyaknya program mudik gratis yang diadakan pemerintah atau perusahaan-perusahaan swasta.
"Tahun ini terasa banget. Sejak ada program mudik gratis, jumlah penumpang menurun drastis. Orang pasti lebih suka yang gratis," ujar Nurani di Terminal Induk Kota Bekasi, Kamis (24/7/2014).
Hal yang sama juga dikatakan Ruli, penjual tiket PO "Family Raya" di Terminal Induk Kota Bekasi. Penumpangnya juga turun hingga 75 persen. Ruli mengaku, biasanya dia bisa mendapat keuntungan hampir Rp 5 juta per hari. Namun, tahun ini Rp 2 juta pun sulit didapat.
Dia juga tidak bisa menurunkan harga tiket karena jumlah permintaan sedang sepi. "Tahun ini benar-benar enggak ada duitnya," ujar Ruli.
Menurut Ruli, seharusnya program mudik gratis itu melibatkan PO di Kota Bekasi saja untuk pengadaan bus. Jadi bus-bus yang digunakan bukan bus pariwisata melainkan bus-bus dari PO.
Ketua UPTD Terminal Induk Kota Bekasi Teguh Iman Santoso mengatakan bahwa dia sadar kerugian ini akan terjadi. Dia berharap, Dinas Perhubungan Kota Bekasi akan lebih mengawasi program mudik gratis di Bekasi.
Teguh menyarankan kepada Dishub Bekasi untuk memberikan batasan atau menentukan kuota kepada perusahaan yang mengadakan mudil gratis. "Karena di Bekasi ini memang banyak perusahaan yang adakan mudik gratis. Tapi tidak koordinasi ke Dishub," ujarnya.