News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ramadhan 2015

Tips Cara Bedakan Takjil yang Sehat dan Berbahaya

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

UJI MAKANAN TAKJIL - Petugas Balai Besar Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Dinas kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya menunjukkan hasil uji krupuk puli yang mengandung boraks usai diuji di mobil laboratorium, Senin (22/6). Uji terhadap sejumlah sample makanan yang dijual pedagang takjil di bazar masjid Al Akbar itu untuk mengetahui makanan yang dijual pedagang apakah mengandung zat makanan berbahaya seperti formalin dan boraks. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Balai Besar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) DKI Jakarta Dewi Prawitasari memberi tips untuk membedakan hidangan takjil berbahaya dengan yang tidak berbahaya.

Makanan yang memiliki warna mencolok sudah dipastikan mengandung pewarna-pewarna tekstil. "Untuk makanan berwarna merah biasanya warnanya cenderung pink. Anda suka lihat kerupuk merah pink di asinan? Jangan lagi konsumsi itu," ujar Dewi ketika dihubungi, Minggu (28/6/2015).

Saat sidak bersama Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Pusat Jajanan Bendungan Hilir kemarin, Dewi memang menemukan adanya asinan yang berbahaya.

Dewi mengatakan, setelah diperiksa asinan tersebut tidak terbuat dari bahan-bahan sehat. Kerupuk dalam asinan mengandung pewarna tekstil Rodhamine B. Sementara tahu serta mi yang digunakan dalam asinan itu mengandung formalin.

Dewi mengatakan hanya sayur-sayuran dalam asinan tersebut yang bisa dimakan karena tidak mengandung zat kimia berbahaya.

Dia pun memberi tips untuk mengetahui kualitas asinan yang sering kita beli. Dia menyarankan kepada masyarakat untuk membeli sebungkus asinan dan meletakkannya di meja begitu saja, bukan di lemari es.

Kemudian, lihatlah kondisi tahu dan minya. "Jika tahu dan minya awet, berarti ya pakai formalin," ujar Dewi.

Dewi menyarankan, jika memang sangat ingin makan mi, masyarakat disarankan membeli mi telur saja. Sebab mi tersebut memiliki sertifikasi BPOM dan dipastikan tidak mengandung formalin ataupun

"Kalau Anda mau pakai mi, pakai mi telur saja yang terdaftar di BPOM. Jadi tidak tergantung mie basah yang dijual di pasaran," ujar dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini