Laporan Wartawan TribunSolo.com, Imam Saputro
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Di Kampung Batik Laweyan Solo Jawa Tengah, Anda bisa menemui Al Quran batik.
Bagaimana prosesnya?
Pembuatan Al Quran harus melalui beberapa proses layaknya kain batik sebelum menjadi satu lembar Al Quran.
“Prosesnya sama dengan membuat kain batik pada umumnya, cuma karena ini Al Quran jadi lebih diperlakukan hati-hati, tidak diletakkan disembarang tempat,” terang pemilik Batik Mahkota Laweyan, Alpha Fabela Priyatmono, Jumat (10/6/2016).
Pertama, Al Quran akan difotocopy dengan diperbesar sesuai dengan ukuran Al Quran yang akan dibatik yakni 50x80cm.
Kemudian ayat-ayat Al Quran tersebut diblak atau dijiplak dengan pensil.
Proses selanjutnya ayat-ayat ditebali dengan lilin panas.
Setelah semua ayat dilapisi lilin, pinggir alquran juga dihiasi dengan motif-motif batik.
“Ada batik yang kita warna tapi ada pula yang hanya dilapisi lilin saja, namun untuk yang 30 juz akan diberi warna,” tambah Alpha.
Setelah proses pemberian lilin selesai, maka akan diberi warna sesuai dengan kategori juz dalam Al Quran.
“Sementara yang sedang dikerjakan adalah juz 30,warnanya kuning cenderung coklat, setelah diwarnai maka difixkan menggunakan larutan dan alquran lembar itu sudah jadi,” tutup Alpha.(*)