News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ramadan 2017

Presiden Sukarno di Balik Nama Langgar Merdeka Laweyan Solo

Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengendara sepeda motor melintas di depan Langgar Merdeka, di Jalan Dr Radjiman Laweyan, Solo, Rabu (31/5/2017). TRIBUN SOLO/LABIB ZAMANI

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Labib Zamani

TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Tak banyak yang mengetahui bahwa nama Langgar Merdeka Laweyan, Solo, sebenarnya merupakan pesan dari Presiden ke-1 Republik Indonesia Sukarno.

Pasalnya, pembangunan Langgar Merdeka ini selesai menjelang kemerdekaan RI.

"Bung Karno (Sukarno) dahulu sering ke sini," kata Ketua Yayasan Langgar Merdeka Laweyan, Zulfikar Husain, ketika ditemui TribunSolo.com, Rabu (31/5/2017).

Baca: Jejak Toko Candu di Langgar Merdeka Laweyan Solo

Langgar Merdeka ini diresmikan Menteri Sosial RI Muljadi Djojomartono.

"Bung Karno menitip pesan melalui Menteri Sosial Muljadi Djojomartono untuk memberikan nama 'Langgar Merdeka'," cerita Zulfikar.

Menurut Zulfikar, makna 'Merdeka' adalah kebebasan. Karena tanah yang digunakan untuk pembangunan Langgar Merdeka tersebut dibeli pada masa penjajahan Belanda.

Pada masa Agresi Militer Belanda II tahun 1949 Langgar Merdeka diganti namanya menjadi Langgar 'Al Ikhlas'.

Saat itu Pemerintah Belanda melarang simbol-simbol yang berhubungan dengan kemerdekaan termasuk kata 'Merdeka'.

Namun demikian, masyarakat sampai saat ini menyebutnya Langgar Merdeka. Langgar Merdeka Laweyan terdiri dua lantai.

Lantai dua difungsikan untuk tempat ibadah (salat). Sedang lantai bawah digunakan untuk pengelola dengan konsep pertokoan sehingga dapat dimanfaatkan untuk kegiatan usaha.

"Hasilnya digunakan untuk keperluan dan kebutuhan langgar," jelas dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini