(6) kekuatan yang tetap teguh sekalipun tidak ada yang melihat
(7) menepati janji-janji, bahkan ketika merugikan dirinya
(8) tetap setia kepada komitmen, bahkan ketika itu tidak nyaman
(9) tetap teguh pada nilai-nilai tertentu meskipun dirasakan lebih populer untuk mencampakkannya.
Selanjutnya:
(10) hidup dengan keyakinan, ketimbang dengan apa yang disukai
(11) fondasi dari kehidupan, jika integritas baik, maka kehidupan baik, begitu pun sebaliknya, dan
(12) dibentuk melalui kebiasaan.
Buah dari sikap berintegritas akan dipercaya oleh orang sekelilingnya, komunitasnya, dan siapapun yang mengenal karakternya, karena ucapannya juga menjadi tindakannya.
Baca: Keponakan Setya Novanto Mulai Bernyanyi, Sebut Jatah untuk Nurhayati hingga Mekeng-Markus
Orang yang berintegritas karena mulut dan hatinya tidak berbeda dan bertengkar.
Tiada pertentangan sikap karena memiliki pendirian dan punya komitmen dalam setiap amalnya.
Tipe orang yang berintegritas telah digambarkan oleh Allah SWT dalam firman-Nya, "Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: Tuhan kami ialah Allah kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih, dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu." (QS Fushilat [41]: 30).
Puasa menjadi pendidikan kemanusiaan untuk mencetak diri yang berintegritas.
Dalam ibadah puasa mendidik nilai dan prinsip mulia, yaitu keimanan dan keimanan sehingga rela meninggalkan makan, minum dan hubungan badah dengan pasangannya sehari penuh demi nilai dan keyakinan yang mantap pada dirinya.