Lebih dari enam ribu pengrajin terkemuka Maroko dipekerjakan untuk mengolah bahan-bahan lokal tersebut ke dalam dekorasi yang rumit, tentunya untuk memperindah keseluruhan struktur bangunan.
Saat pengerjaan konstruksi tersebut telah melewati batas waktu yang ditentukan, yakni awal 1990-an, nyaris 1.500 orang bekerja siang hari dan seribuan orang bekerja pada malam hari untuk mempercepat penyelesaian proyek besar itu.
Apa yang bisa kita lihat di dalam bangunan Masjid Hassan II ini ?
Masjid Hassan II ini terbuka bagi seluruh umat muslim pada waktu salat fardhu dan untuk pelaksanaan salat Jumat.
Sedangkan para pengunjung yang beragama non-muslim bisa memasuki masjid dengan didampingi pemandu.
Para pemandu itu akan mendampingi sambil menerjemahkan sejarah masjid dalam bahasa Inggris.
Tur ini dilakukan selama beberapa kali setiap harinya.
Karakteristik yang paling khas dari Masjid Hassan II adalah lokasinya yang menampilkan pemandangan yang menakjubkan.
Jika melihat ke bawah, hamparan Samudra Atlantik terlihat membentang luas.
Uniknya, bagian dari lantai masjid itu terbuat dari kaca, sehingga jamaah pun dapat berlutut langsung seperti berada di atas laut.
Namun, ternyata keistimewaan itu hanya bisa dinikmati oleh kerabat kerajaan dan tidak diizinkan untuk para pengunjung.
Anda tidak perlu kecewa, karena ada pemandangan lainnya yang bisa anda nikmati.
Jika anda melihat ke bagian atap bangunan masjid, ada atap yang bisa secara otomatis terbuka sehingga akan terlihat pemandangan langit yang indah.
Hal itu bisa membuat anda mengagumi kebesaran Allah SWT melalui ibadah di bawah langit yang indah dan di atas samudra, seperti yang diinginkan oleh Raja Hassan II.