Prof Dr Komaruddin Hidayat
Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah
MANUSIA terhubung dan menghubungkan diri dengan Tuhan melalui doa.
Dalam doa seorang hamba mengingat, menyeru, dan menyampaikan seluruh suka serta duka dalam menjalani hidup.
Bagi orang yang beriman, umur, dan hidup adalah amanah, juga anugerah, sehingga sangat logis jika Tuhan menjadi sandaran terakhir tempat mengadu.
Dalam Islam, satu di antara forum untuk mengadu adalah salat wajib. Kalau dirasa kurang puas, melalui salat sunnat.
Banyak sekali forum salat sunnat yang diajarkan Rasulullah.
Dalam berbagai hadits disebutkan, Allah senantiasa menunggu karena rindu hamba-Nya untuk mau datang beraudiensi dan bersujud pada-Nya.
Pintu-Nya senantiasa terbuka mengingat Allah adalah maha pendengar, maha penerima taubat, dan sumber semua kedamaian hidup sebagaimana tersurat dan tersirat dalam asmaul husna yang berjumlah sembilan puluh sembilan.
Ketika seorang mukmin hatinya telah dipenuhi rasa cinta dan rindu pada Allah yang Maha Kasih dan Maha Pemurah, panggilan salat merupakan panggilan yang indah dan menggairahkan, layaknya anak muda yang jatuh cinta selalu ingin berjumpa kekasihnya.
Ibarat seorang ibu yang merindukan bertemu anaknya yang tengah pergi berlibur.
Dalam konteks inilah menjadi sangat mudah dipahami mengapa Rasulullah menganjurkan agar seorang muslim hendaknya salat di awal waktu. Jangan ditunda-tunda.
Bergegaslah memenuhi panggilan Allah.
Betapa sejuk dan ceria waktu menjalani salat jika hatinya berbunga-bunga ketika beraudiensi pada Allah.
Semua kegiatan ditinggalkan karena tak ada yang lebih menarik ketimbang menghadap Allah.