News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ramadan 2019

Tentukan Awal Puasa Melalui Sidang Isbat Hanya di Indonesia? Ini Sejarah dan Lokasi Rukyatul Hilal

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota tim Rukyatul Hilal memantau hilal penetapan jadwal puasa 2018 di Masjid Al Musari'in, Basmol, Jakarta, Selasa (15/5/2018). Kementerian Agama menggelar pemantauan hilal (rukyatul hilal) untuk penetapan 1 Ramadan 1439 H di 95 titik pemantauan yang tersebar di 32 provinsi guna menetukan rukyatul hilal dan data hisab posisi hilal untuk dimusyawarahkan dalam sidang isbat. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Jelang bulan Ramadan, pemerintah melalui Kementerian Agama biasa menggelar Sidang Isbat (penetapan) awal Ramadan.

Tahun ini, awal Ramadan 1440H kembali ditetapkan dengan sidang isbat, pada Minggu, 5 Mei 2019.
“Isbat awal Ramadan dilaksanakan 5 Mei, bertepatan 29 Sya’ban 1440 H,” terang Dirjen Bimas Islam Muhammadiyah Amin, diketerangannya, Jumat (26/4/2019).

Menurutnya, sidang itsbat merupakan wujud kebersamaan Kementerian Agama selaku Pemerintah dengan Ormas Islam dan instansi terkait dalam mengambil keputusan, yang hasilnya diharapkan dapat dilaksanakan bersama.

Konon, sidang isbat ini hanya ada di Indonesia. Bagaimana sejarahnya?

Download jadwal imsakiyah, meliputi waktu imsak, salat, serta buka puasa Ramadan 1440H/2019 di seluruh wilayah Indonesia. (TribunSumsel.com)

Saat masih sebagai Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia, Calon Presiden Maaruf Amin mengatakan sidang isbat penetapan 1 Syawal hanya ada di Indonesia.

Bahkan, ucap Amin, Arab Saudi, tak menggunakan sistem yang sama untuk menetapkan 1 Syawal.

”Di Arab pun, penetapan hanya dilakukan pemerintah karena tak ada organisasi masyarakat Islam,”

Melansir wikipedia, sidang isbat Ramadhan, Idul Fitri, dan Idul Adha diselenggarakan oleh pemerintah sejak tahun 1950 dengan tujuan menetapkan hari pertama Bulan Ramadhan, Syawal, dan tanggal 10 Dzulhijjah.

Pada awal penyelenggaraannya, sidang ini hanya sederhana dengan didasarkan fatwa para ulama bahwa negara punya hak untuk menentukan datangnya hari-hari tersebut.

Kemudian mulai tahun 1972, Badan Hisab Rukyat (BHR) mulai dibentuk di bawah Kementerian Agama.

Di dalamnya terdapat para ahli, ulama dan ahli astronomi, yang tugas intinya memberikan informasi, memberikan data kepada Menteri Agama tentang awal bulan Ramadan, Syawal, dan Dzulhijjah.

Sidang ini diadakan satu hari sebelum hari yang diperkirakan sebagai awal bulan yang dimaksud.

Dalam sidang ini, dihadirkan berbagai ulama, tokoh, dan organisasi masyarakat di Indonesia.
Indonesia menganut cara yang berbeda dengan negara lain dalam melihat hilal.

Kriterianya beda, yaitu penggabungan antara rukyah murni dan hisab murni. Namanya Imkanur Rukyah.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini