TRIBUNNEWS.COM - Mau menunaikan, baca niat dan tata cara Sholat Tarawih dan witir di bulan puasa Ramadhan 1440 H
atau 2019 berikut ini.
Salah satu amalan sunnah di bulan Ramadhan adalah Sholat Tarawih setiap malam yang dilanjutkan witir.
Sholat Tarawih atau disebut qiyamu Ramadhan, ibadah sunnah yang dikerjakan setiap malam. Hukumnya adalah sunat mu’akkad, baik dikerjakan sendiri-sendiri ataupun berjamaah.
Tata Cara Sholat Tarawih
Dikerjakan setelah Sholat Isya dengan bacaan dan gerakan yang sama dengan shalat yang lain, akan tetapi ada perbedaan pada niatnya.
Ada yang mengerjakan 23 rakaat, 3 rakaat witir atau 11 rakaat, 1 rakaat witir.
Baca: Jadwal dan Niat Tarawih di Bulan Ramadan 2019/1440 H, Simak Bacaannya di Sini
Shalat tarawih ini boleh dikerjakan dengan 2 macam cara, yaitu:
a. Setiap 2 rakaat salam.
b. Setiap 4 rakaat salam (tanpa tasyahud awal)
Akan tetapi yang paling baik adalah setiap 2 rakaat salam, karena dalam hadits Rasulullah SAW menyatakan bahwa shalat malam itu sebaiknya dikerjakan 2 rakaat 2 rakaat.
Setelah Sholat Tarawih selesai dilanjutkan dengan dengan mengerjakan Sholat witir 3 rakaat. Sholat sunat witir ini boleh dikerjakan 3 rakaat salam (3 rakaat sekaligus, tanpa tasyahud awal) , atau pertama dikerjakan 2 rakaat, kemudian 1 rakaat.
Cara pelaksanaan Sholat tarawih sama dengan cara pelaksanaan Sholat fardhu, baik gerakan maupun bacaannya. Perbedaan hanya pada niat.
Niat Shalat Tarawih untuk Imam
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى
Usholli Sunnat-Tarawihi Rok’ataini Mustaqbilal Qiblati Imaman Lillahi Ta’ala
Artinya:
“Aku niat Shalat sunnah tarawih dua rakaat menghadap kiblat menjadi imam karena Allah Ta’ala”
Niat Shalat Tarawih Untuk Makmum
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
“Usholli Sunnatat Tarawihi Rok’ataini Mustaqbilal Qilblati Ma’muman Lillahi Ta’ala”
Artinya:
“Aku niat shalat sunnah tarawih dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta’ala”
Niat Shalat Tarawih Sendirian
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى
Usholli Sunnatat Tarawihi Rok’ataini Mustaqbilal Qiblati Lillahi Ta’ala
Artinya:
“Aku niat shalat sunah tarawih dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta’ala
Niat Salat Witir Satu Rakaat
أُصَلِّى سُنَّةَ الوِتْرِ رَكْعَةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ (إماما/مأموما) للهِ تَعَالَى
Usholli sunnatal witri rak’atan mustaqbilal qiblati (imaaman/makmuuman) lillaahi ta’aalaa
Artinya:
“Aku niat shalat Witir satu rakaat menghadap kiblat (jadi imam/makmum) karena Allah Ta’ala”
Doa Niat Salat Witir 2 Rakaat
أُصَلِّى سُنَّةَ الوِتْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ (إماما/مأموما) للهِ تَعَالَى
Usholli sunnatal witri rak’ataini mustaqbilal qiblati (imaaman/makmuuman) lillaahi ta’aalaa
Artinya:
“Aku niat shalat Witir dua rakaat menghadap kiblat (jadi imam/makmum) karena Allah Ta’ala”.
Apakah niat puasa Bisa Dibaca Sekaligus Awal Ramadan untuk Sebulan Penuh?
Puasa hukumnya wajib dilakukan bagi seluruh umat Islam.
Ada orang mengatakan bahwa niat puasa Ramadhan bisa dilakukan sekaligus di awal Ramadhan.
Dengan niat sebulan penuh itu, ia mungkin berharap tidak perlu berniat setiap malam sebelum puasa di keesokan siangnya.
Dilansir dari TribunJogja, perihal ini Syekh Taqiyyuddin Abu Bakar bin Muhammad Al-Hishni dalam Kifayatul Akhyar menerangkan sebagai berikut.
ولا يصح الصوم إلا بالنية للخبر. ومحلها القلب, ولايشترط النطق بها بلا خلاف, وتجب النية لكل ليلة لان كل يوم عبادة مستقلة , ألا ترى أنه لا يفسد بقية الأيام بفساد يوم منه. فلو نوى الشهر كله, صح له اليوم الأول على المذهب.
Artinya: “Puasa tidak sah tanpa niat. Keharusan niat didasarkan pada hadis. Tempat niat itu di hati. Karenanya, niat tidak disyaratkan secara lisan. Ketentuan ini disepakati bulat ulama tanpa perbedaan pendapat.
Niat puasa wajib dipasang setiap malam. Karena, puasa dari hari ke hari sepanjang Ramadhan merupakan ibadah terpisah.
Coba perhatikan, bukankan puasa Ramadan sebulan tidak menjadi rusak hanya karena batal sehari?
Kalau ada seseorang memasang niat puasa sebulan penuh di awal Ramadhan, maka puasanya hanya sah di hari pertama.
Demikian pendapat madzhab ini (Madzhab Syafi’i),” (Lihat Taqiyuddin Abu Bakar Al-Hishni, Kifayatul Akhyar).
Adapun niat puasa sekaligus sebulan penuh adalah pandangan dari Madzhab Hanafi.
Menurut Madzhab Hanafi, puasa seseorang dengan niat sebulan penuh di awal Ramadhan dinilai sah meskipun ia tidak menetapkan niat puasa setiap malam.
Kendati demikian, mereka juga tetap menganjurkan orang yang telah melakukan niat puasa wajib sebulan penuh di awal Ramadhan untuk mengulang niat puasa di setiap malam Ramadhan.
Karenanya, melihat keistimewaan puasa Ramadan itu, seseorang wajib memasang niat setiap malam.
Untuk menghindari lupa niat puasa, ada baiknya seseorang mengikuti solat tarawih berjamaah, dan membaca niat puasa usai salat Isya, atau solat tarawih.